Bocah Kelas 1 SD Tewas Terbakar karena Ledakan Petasan

Proses pemakaman Zahra Nabila di TPU Way Laga, Bandarlampung, Kamis (31/6/2017).
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Zahra Nabila (9), warga Jalan Ir Sutami, Kampung Sukajadi, Kelurahan Way Laga, Sukabumi, Bandarlampung, tewas karena tubunya terbakar akibat terkena ledakan petasan di dekat rumahnya, Kamis pagi (1/6/2017). Petasan yang dimainkan korban meledak pada Rabu petang (31/5/2017) sekitar pukul 17.45 WIB.

Meski sempat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Graha Husada (RSGH) Bandarlampung, korban yang masih duduk dibangku kelas 1 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Way Laga tersebut akhirnya mengembuskan napas terakhir akibat luka bakar di tubuhnya.

Fayol Wicaksono, salah seorang guru SD Way Laga, mengatakan musibah bermula saat korban bermain petasan sendirian di dekat rumahnya.

Saat kejadian, korban yang merupakan anak bungsu sedang berada di rumah sendirian. Ibu korban, Nita, saat itu sedang berada di kebun, sedangkan ketiga kakaknya sedang pergi bekerja.

“Saat tubuh korban terbakar akibat terkena ledakan petasan dan akhirnya meninggal dunia, korban ketika itu berada di rumah sendirian,”ujarnya, Kamis (1/6/2017).

Menurut Fayol, saat kejadian nahas yang menimpa korban, kondisinya sepi sehingga tidak ada teman sebaya korban atau tetangganya yang melihat kejadian tersebut. Selain itu, rumah korban agak jauh dengan para tetangganya sehingga korban tidak cepat ditolong.

“Kemungkinan, petasan itu meledak dan membakar tubuhnya dikarenakan petasan yang sudah dinyalakan malah justru masuk ke dalam baju bagian belakangnya saat mau dilemparkan. Akibatnya, petasan meledak dan membakar baju dan tubuhnya,”ungkapnya.

Kemudian, kata Fayol, dengan kondisi baju yang dikenakan itu terbakar, korban berusaha meminta pertolongan dengan berlari menemui ibunya yang saat itu berada di kebun berjarak sekitar 250 meter dari rumahnya.

“Melihat putri bungsunya terbakar, ibu korban berusaha menyelamatkannya memadamkan api yang membakar tubuh anaknya tersebut, dengan menyiramkan air ke tubuh korban,”jelasnya.

Selanjutnya, korban dilarikan ke Rumah Sakit Graha Husada (RSGH) untuk mendapatkan perawatan medis. Setelah menjalani perawatan beberapa jam di RSGH, karena luka bakar yang dialami korban cukup parah mencapai 100 persen. Korban menghembuskan nafas terakhir, Kamis (1/6/2017) pagi.

“Jenazah korban, sudah dimakamkan keluarganya di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Kampung Sukajadi, Sukabumi,”pungkasnya.

Menurutnya, kalau ayah korban, sudah sejak lama meninggal dunia. Di rumah tersebut, korban tinggal bersama ibunya bernama Nita dan tiga orang kakaknya.