Bohong Besar, Kenaikan Harga BBM tak Berdampak pada Rakyat Kecil

SPBU
Bagikan/Suka/Tweet:

Ketika harga BBM nonsubsidi naik, saya baru sadar tentang penyebab kelangkaan premium selama ini. Ya , sejak beberapa bulan lalu BBM jenis premium di Bandarlampung mulai langka. Sebagai gantinya, pengelola SPBU menawarkan pertalite.

Sejak beberapa bulan lalu pula, para penjual bensin eceran di hampir semua wilayah di Bandarlampung lebih banyak menjual perlatite dibanding premium. Makanya, jerigen kecil warna putih atau botol bekas air mineral yang selama ini jadi wadah cairan warna kuning premium berubah jadi waran hijau pertalite. Itu artinya, tidak ada stok premium tetapi pertalite melimpah.

Harga pertalite lebih mahal dibandingkan premium. Para pengecer biasa menjual premium Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per liter, sedangkan pertalite Rp 10 ribu per liter.

Seiring dengan makin langkanya premium — kabarnya nantinya akan benar-benar hilang dan diganti pertalite — mau tidak mau pemilik kendaraan bermotor yang biasa membeli premium pun membeli pertalite.

Kini, ketika harga BBM nonsubsidi naik Rp 300/liter, premium tidak naik. Namun, pertalite tetap naik karena tidak termasuk jenis BBM bersubsidi.

Jadi, bohong besar jika ada yang mengatakan kenaikan BBM nonsubsidi kali ini tidak berdampak pada rakyat kecil.

Ahmad Bangun Pracoyo
Metro Pusat, Kota Metro