BP4K Lamsel Ajak Penyuluh Dukung dan Sukseskan Hasil Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai

Bagikan/Suka/Tweet:

Kepala BP4K, Ir. Noviar Akmal
Iwan J Sastra/Teraslampung.com

KALIANDA – Badan Penyuluh Pertanian Perkebunan Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Lampung Selatan, menggelar acara temu teknis dengan para penyuluh pertanian, di Aula Negeri Baru Resort (NBR) Kalianda, Lampung Selatan, Rabu (20/5) sore.

Kegiatan tersebut dilaksanakan, dalam rangka mendukung sekaligus menyukseskan produksi khusus tanaman padi, jagung dan kedelai di wilayah kabupaten serambi Pulau Sumatera ini.

Kepala BP4K Lamsel Ir. Noviar Akmal mengatakan, kegiatan temu teknis itu merupakan salah satu tindakan untuk menentukan sikap atau upaya khusus (upsus) terkait dengan penanganan tanaman pajele. Adapun tujuan utamanya adalah, guna meningkatkan jumlah satu juta ton gabah kering giling, untuk wilayah Provinsi Lampung.

“Acara temu teknis yang diselenggarakan ini untuk menyamakan persepsi guna melaksanakan program kegiatan, melakukan pendataan, serta memberikan informasi tentang pembangunan pertanian perikanan dan kehutanan,” ujar Noviar kepada Teraslampung.com, usai acara temu teknis.

Dijelaskannya, dalam acara temu teknis tersebut pihaknya mengundang narasumber dari perwakilan Kodim 0421 Lamsel, serta Kejaksaan Negeri Kalianda. 

“Mengapa narasumber kami undang dari anggota Kodim,? Ini dimaksudkan agar para petani bisa meniru semangat tentara dalam hal kedisiplinan, ketegasan, berani, kerja keras dan gigih untuk mencapai target. Sementara narasumber dari Kejari, untuk memberikan pemahaman tentang hal yang melanggar hukum, khususnya yang terkait dengan hal penyaluran pupuk bersubsidi,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Noviar mengimbau  para penyuluh agar dapat terus melakukan pencerahan dan pendekatan kepada para petani, agar bisa bergabung dengan kelompok tani. Sebab, dengan bergabungnya para petani di kelompok tani, maka akan banyak hal yang didapat secara bersama-sama.

“Jika petani bergabung dalam satu kelompok tani, diyakini mereka akan bisa belajar bersama-sama dalam menentukan target produksi pertaniannya. Karena, dalam kelompok tani tersebut akan didapat banyak hal, khususnya tentang ilmu pengetahuan yang diberikan oleh dinas teknis baik itu soal pertanian, perikanan dan juga kehutanan,” katanya.