BPP dan KB Lamsel Tekan Pertumbuhan Penduduk Lewat Layanan KB Gratis

Bagikan/Suka/Tweet:

Iwan J Sastra/Teraslampung.com

Kepala BPP dan KB Lamsel Dra. Bayana, M. Si (dua dari kanan), saat melihat secara langsung pemasangan alat kontrasepsi pada salah seorang akseptor, di Balai Desa Bakauheni, Lampung Selatan, belum lama ini.

KALIANDA – Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPdanKB) Lampung Selatan, secara gencar memberikan pelayanan KB kepada masyarakat di kabupaten serambi pulau sumatera ini.

Tujuan dari pelaksanaan pelayanan KB secara gratis itu, selain untuk memberikan dampak kesehatan bagi masyarakat khususnya kaum wanita, juga sebagai upaya menekan pertumbuhan angka penduduk di Kabupaten Lampung Selatan.

Kepala BPP dan KB Lamsel Dra. Bayana, M. Si mengatakan, pelayanan KB dilakukan pihaknya secara rutin dan terjadwal ketiap-tiap kecamatan yang ada di Lampung Selatan, melalui bidang pelayanan KB dengan melayani pemasangan alat-alat kontrasepsi baik kepada akseptor baru maupun aktif.

“Dalam kegiatan pelayanan KB selain melakukan pemasangan alat-alat kontrasepsi, petugas juga memberikan penyuluhan tentang seputar kesehatan reproduksi wanita kepada masyarakat baik itu selaku peserta KB aktif maupun yang baru,” ujar Bayana, saat ditemui diruangkerjanya, Rabu (25/2).

Diungkapkannya, jika melihat catatan dari petugas bidang pelayanan KB di kantor yang dipimpinnya saat ini, dari setiap pelayanan KB yang dilaksanakan telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Menurutnya, pencapaian peserta KB selalu melampaui dari jumlah yang ditargetkan.

“Seperti pelaksanaan pelayanan KB diwilayah Kecamatan Bakauheni pada Selasa (24/2) kemarin, dari 150 akseptor yang ditargetkan, petugas kami berhasil mendapatkan sebanyak 230 akseptor. Itu membuktikan bahwa, pelayanan KB di kabupaten ini memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat,” ungkapnya.

Mantan Camat Natar ini menjelaskan, dalam setiap melaksanakan kegiatan pelayanan KB ditiap kecamatan, pihaknya selalu melibatkan petugas medis dan petugas KB baik dari kecamatan maupun kabupaten.

“Banyak macamnya alat kontrasepsi yang digunakan para akseptor, khususnya bagi pasangan usia subur (PUS) seperti IUD, Implan, suntik, kondom dan juga pil. Oleh karena itu, agar program KB di kabupaten ini (Lamsel, red) bisa terus berjalan dengan baik, kami selalu berharap adanya peranserta para aparatur desa maupu kecamatan untuk bisa turut serta mendorong pelaksanaan program BPP dan KB dimasing-masing wilayahnya,” katanya.