Brigadir MA Bungkam, Motif Pembunuhan — Mutilasi Anggota DPRD Bandarlampung Masih Belum Jelas

Kapolda Lampung Brigjen Polisi Ike Edwin saat berikan keterangan lanjutan terkait kasus mutilasi M Pansor, Jumat (29/7/2016).
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Lampung masih belum bisaa mengungkap motif pembunuhan dan mutilasi anggota DPRD Bandarlampung, M Pansor. Hal tersebut, dikarenakan tersangka Brigadir Medi Andika masih tetap bungkam atau tidak mau berbicara saat dalam pemeriksaan.

“Ya, motifnya belum diketahui karena tersangka sampai saat ini masih tidak mau memberikan keterangan. Ia tetap bungkam. Makanya penyidik masih mendalami untuk mengetahui motifnya,”kata Kapolda Lampung, Brigjen Pol Ike Edwin, Jumat (29/7/2016).

Dikatakannya, penyidik sedang mencocokkan petunjuk yang didapat untuk mendapatkan keterkaitan setiap petunjuk yang ada. Meski motifnya belum terungkap, kata Ike, bahwa Medi ini adalah sebagai tersangka pembunuhan terhadap korban M Pansor.

“Penyidik sudah mengantongi dua alat bukti, salah satu alat bukti yang didapatkannya senjata tajam golok. Untuk bukti lainnya, masih banyak petunjuk-petunjuknya,”terangnya.

Menurutnya, barang bukti tersebut, didapat petugas saat menangkap Brigadie Medi Andika, anggota Polresta Bandarlampung, di rumahnya di Jalan Cendana Blok C Perumahan Permata Biru, Sukarame.

“Terungkapnya kasus ini, tidak terlepas atas dukungan dan peran serta masyarakat dan seluruh anggota Polda Lampung,”ujarnya.

Mengenai peluru yang ditemukan di jasad Pansor, Jenderal Bintang Satu ini belum bisa memastikan, apakah berasal dari senjata api milik Medi atau tidak. Karena memang, kasusnya masih didalami. Ike juga memastikan, bahwa penanganan kasus ini akan tetap dilakukan di Lampung.

Kemudian mengenai kuasa hukum Brigadir Medi Andika akan mengajukan praperadilan, Ike menanggapi hal tersebut dengan santai.

“Ya kalau memang mau ajukan praperadilan silahkan saja, karena itu memang jalur hukum,”ungkapnya.

Diketahui, M Pansor ditemukan tewas dengan tubuh yang sudah terpotong-potong menjadi beberapa bagian di Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. Polisi telah menangkap dua tersangka pembunuhan dan mutilasi tersebut, yakni oknum anggota polisi Brigadir Medi Andika dan Tarmizi alias Dede.