Bripka Masruri dan Istrinya Amankan Penjambret dari Amukan Massa, Kapolres Lamsel akan Berikan Penghargaan

Kanit Provost Polsek Sidomulyo, Bripka Masruri Rahman bersama istrinya Evi Surahmawati.
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin |Teraslampung.com

LAMPUNGSELATAN–Aksi heroik anggota Polsek Sidomulyo Polres Lampung Selatan Bripka Masruri Rahman bersama istrinya Evi Surahmawati saat mengamankan dua pelaku jambret dari amukan massa di Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Kotadalam, Kecamatan Sidomulyo  terekam kamera video amatir warga hingga menjadi viral di jagad maya.

Dari beberapa rekaman video amatir warga yang sempat merekam kejadian tersebut, aksi heroik Bripka Masruri Rahman meredam amukan massa yang berusaha ingin menghabisi kedua pelaku jambret kalung emas seberat 10 gram milik seorang nenek usia 90 tahun bernama Raskem (sebelumnya ditulis Sajem), warga Jalan Karyawan Dusun Ringin Agung II, Desa Sidodadi, Kesamatan Sidomulyo, ternyata menjadi viral di media sosial Medos) Facebook dan instagram dan menjadi perbincangan positif warganet dan masyarakat luas.

Aksi tanggap dan sigap salah satu anggota polisi Bripka Masruri Rahman yang berdinas di Mapolsek Sidomulyo sebagai Kanit Provost yang berusaha meredam amukan massa agar tidak menghakimi pelaku, patut menjadi tauladan baik dikalangan internal polisi maupun masyarakat umum.

Kapolres Lampung Selatan, AKBP Eddie Purnomo mengatakan, video aksi heroik salah satu anggota kami Bripka Masruri Rahman yang berupaya mengamankan pelaku jambret dari amukan massa, hingga video itu viral di medsos Facebook dan Instagram, terjadi pada Jumat siang (19/6/2020) kemarin sekitar pukul 12.20 WIB.

“Saat itu anggota kami Bripka Masruri ini, memang sedang lepas dinas dan dia (Masruri) mau mengantar istrinya ke Kota Bandarlampung karena ada keperluan,”ujarnya kepada teraslampung.com, Minggu (21/6/2020).

Pada saat dalam perjalanan tepatnya di Desa Seloretno, kata mantan Kapolres Mesuji ini, Bripka Masruri melihat pemotor berboncengan melewati kendaraan pribadinya melaju kencang. Taklama berselang, ada beberapa pemotor yang juga melaju sangat kecang sembari teriak ‘maling, jambret’.

“Meski sedang lepas dinas, jiwa sigap dan tanggapnya sebagai anggota polisi Bripka Masruri langsung berusaha mengejar pelaku tersebut,”ucapnya.

Dalam pengejaran itu, lanjut dia, Bripka Masruri memepet sepeda motor pelaku di Jalinsum Desa Kotadalam dan meminta pelaku untuk berhenti dan menepikan sepeda motornya. Namun pelaku justru memberikan perlawan dengan memukul mobil Bripka Masruri, hingga akhirnya pelaku dapat dihentikan setelah mobil yang dikemudikan Bripka Masruri menghalangi laju kendaraan pelaku.

“Sebelum dapat dihentikan, mobil yang dikendarai Bripka Masruri ini sempat dipukul helm sama pelaku. Kedua pelaku langsung diamankan, dan dimasukkan ke dalam mobil oleh Bripka Masruri ,”ungkapnya.

Ketika Bripka Masruri dan istrinya akan membawa pelaku, tiba-tiba massa menggedor kendaraannya dari samping dan meminta agar pelaku diturunkan dari dalam mobil. Lalu Bripka Masruri turun berupaya memberikan pemahaman agar tidak main hakim sendiri. Ternyata massa yang datang ada yang berhasil membuka pintu belakang dan langsung menarik pelaku dari dalam mobil dan menghakimi kedua pelaku.

“Pada saat itulah aksi heroik dan patriot Bripka Masruri dan istrinya yang terus berusaha menahan aksi main hakim sendiri massa yang sudah naik pitam. Bahkan salah satu pelaku, sampai memegang erat-erat kaki dari Bripka Masruri karena takut terus dihajar massa,”kata mantan Alumnus Akpol 1999 ini.

Tidak hanya itu saja, Bripka Masruri dan istrinya ini terus berupaya mengamankan kedua pelaku dari amukan massa meski dia (Masruri) sendiri sempat terkena pukulan oleh massa. Bahkan Bripka Masruri dan istrinya ini sampai memohon-mohon dengan massa, agar berhenti memkuli kedua pelaku. Hingga akhirnya pelaku berhasil diamankan dan dimasukkan ke dalam mobil dan langsung dibawa ke Mapolres Lampung Selatan.

“Kedua pelaku langsung dimasukkan ke dalam mobil lagi, tapi masih sempat ditarik-tarik lagi oleh massa. Saat kejadian, Bripka Masruri bilang ke massa kalau pelaku ini mau diamankan dibawa ke Polres. Karena Masruri sebagai anggota polisi dikenal banyak warga, massa percaya dan mau menurutinya,”bebernya.

Menurut AKBP Eddie Purnomo, Bripka Masruri tergolong tanggap meski saat kejadian itu dia (Masruri) sedang lepas dinas dan tetap sigap saat melihat adanya kejadian kriminalitas.

“Tugas pokok kita sebagai anggota Polri ini, selain penegakkan hukum juga sebagai pengayom dan pelayan masyarakat,”ujarnya.

Sebab, kata AKBP Eddie Purnomo, pelaku ini juga memiliki hak yang sama untuk dilindungi meski pelaku ini sendiri melakukan perbuatan tindak pidana merugikan orang lain, dan pastinya pelaku akan proses secara hukum sesuai dengan perbuatannya.

“Ya walau sebagai pelaku tetap harus kita lindungi dan disiitu ada hak dia (pelaku), jadi jangan sampai masyarakat main hakim sendiri karena malah bisa merugikan,”terangmya.

Atas aksi heroik dan sikap tanggapnya tersebut, sebagai pimpinan di Polres Lampung Selatan, dirinya akan memberikan penghargaan ucapan terimakasih terhadap Bripka Masruri Rahman. Selanjutnya, pihaknya akan melaporkan hal baik ini ke pimpinan Polda Lampung.

“Patut diapresiasi, Insya Allah Senin besok kita akan berikan penghargaan kepada yang bersangkutan dan kami akan laporkan juga ke Bapak Kapolda Lampung. Mengenai penghargaan sesungguhnya, hanya dapat diberikan oleh Kapolri melalui Polda masing-masing wilayah,”tandasnya.

Diketahui sebelumnya, aksi heroik anggota Polsek Sidomulyo tersebut bermula dari adanya aksi pelaku jambret, Nurhasan (45) dan Suwardinsyah (40), warga Jagabaya II, Bandarlampung yang berusaha kabur usai merampas kalung seorang nenek berusia 90 tahun bernama Raskem (sebelumnya ditulis Sajem), warga Jalan Karyawan, Dusun Ringin Agung II, Desa Sidodadi, Kecamatan Sidomulyo, Jumat (19/6/2020).

Modus kejahatan kedua pelaku jambret yang babak belur dihajar massa tersebut terbilang modus baru, keduanya berpura-pura menjadi tukang pijit refleksi dengan mendatangi rumah korban.

Sebelum terjadi perampasan kalung milik nenek Raskem, awalnya korban nenek Raskem sedang duduk sendirian di depan teras rumahnya dan tiba-tiba didatangi dua pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Beat tanpa plat nomor kendaraan sekitar pukul 11.35 WIB.

Pada saat memijat itulah, pelaku menarik kalung emas seberat 10 gram yang dipakai nenek tersebut. Setelah kalung emas tersebut ditarik hingga lepas, spontan saja nenek teriak dan pelaku berdalih kalau kalungnya terlepas. Lalu pelaku memberikan kalungnya, tapi kalung yang diberikan kalung imitasi yang memang sudah disiapkan oleh pelaku.

Ketika korban teriak, saat itu cucu korban bernama Yudi sedang berada di belakang rumah mendengar teriakan tersebut. Saat itu juga Yudi langsung lari keluar rumah dan melihat kedua pelaku hendak kabur menggunakan sepeda motor setelah merampas kalung emas milik neneknya dan meninggalkan kalung imitasi.

“Begitu dengar nenek saya teriak, saya langsung lari keluar rumah dan melihat kedua pelaku berusaha kabur pakai sepeda motornya,”kata Yudi kepada teraslampung.com.

Saat itu juga, ia berusaha mengejar kedua pelaku dengan mengendarai sepeda motor sembari teriak ‘Jambret….Maling’. Warga yang mendengar dan melihat Yudi mengejar pelaku, langsung ikut mengejar kedua pelaku.

Pada saat sedang mengejar pelaku, tiba-tiba melintas mobil pribadi jenis Pajero yang ternyata seorang anggota Polsek Sidomulyo, Brigadir Masruri Rahman bersama istrinya. Mereka kemudian ikut  mengejar pelaku hingga  Jalinsum Desa Kotadalam.

Mobil yang dikendarai anggota polisi Masruri berhasil memepet motor pelaku dan menghentikannya saat berada di depan pintu masuk PT Juang Jaya Abadi (PT  JJA) Desa Kotadalam. Kedua pelaku, berhasil diamankan meski sempat dihajar beberapa orang warga.

Karena massa yang datang bertambah ramai, kedua pelaku yang sebelumnya diamankan didalam mobil pribadi Brigadir Masruri ditarik keluar lagi sama massa. Massa yang geram dengan ulah pelaku, langsung menghajar keduanya hingga babak belur.

Meski berada ditengah kepungan massa, Brigadir Masruri tetap terus berupaya menenangkan massa untuk tetap tenang dan meminta jangan main hakim sendiri. Bahkan Brigadir Masruri tampak kelelahan, karena tetap berusaha mengamankan pelaku dari amukan massa sembari memohon-mohon agar pelaku jangan dihajar lagi. Kedua pelaku itu, akhirnya dapat diamankan lagi dan langsung dibawa ke Mapolres Lampung Selatan.