Bupati Lampung Utara akan Perbaiki Ornamen Siger yang Jadi Sorotan Tokoh

Kantor Pemkab Lampung Utara
Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby/Teraslampung.com

Ornamen siger di Kantor Pemkab Lampung Utara

Kotabumi–Bupati Agung Imu Mangkunegara berencana memperbaiki bentuk ornamen Siger yang tak sesuai dengan bentuk asli Siger yang menjadi mahkota perempuan dalam adat Lampung. Bentuk ornamen Siger yang tak sesuai dengan bentuk asli Siger banyak terpasang di sejumlah instansi termasuk di kantor Pemkab Lampung Utara sendiri.

“Ya, karena Siger kita enggak ada yang menculak. Siger yang benar (itu) begitu. Sigernya searah dan akan kita ganti dengan kopiah emas, bahkan,” tegas Agung sembari menunjuk ke arah ornamen Siger yang berada di depan sebuah rumah makan.

Orang nomor satu di Lampung Utara ini juga mengatakan, pihaknya akan terus memperhatikan warisan budaya nenek moyang khusus budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Lampung seperti Siger dan sejenisnya. Bahkan, ia mengaku telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh Satuan Kerja untuk memasang ornamen – ornamen Lampung seperti Siger di kantornya masing – masing. Tujuangnnya, agar generasi muda tetap mengenal warisan budaya nenek moyang tersebut dan tak hilang ditelan perkembangan zaman.

“Saya sudah buat imbauan kepada seluruh Satker supaya memunculkan ornamen – ornamen Lampu‎ng karena ini ada istiadat kita. Kenapa di Bali bisa, kita enggak bisa!” tandasnya.


BACA: Para Tokoh Lampung Utara Imbau Pemkab Perbaiki Bentuk Ornamaen Siger

Sejumlah tokoh masyarakat dan adat Lampung Utara mengimbau Pemkab segera memperbaiki bentuk onamen Siger yang terdapat di depan kantor dan sejumlah instansi di lingkungan‎ Pemkab. Pasalnya, bentuk ornamen yang ada itu tak sesuai dengan bentuk asli Siger sebenarnya sehingga akan merubah makna yang terkandung dalam Siger itu sendiri.

“Banyak bentuk ornamen Siger yang ada seperti di depan kantor instansi dan bahkan di Kantor Pemkab sendiri yang tak sesuai dengan bentuk aslinya. Mestinya, pemerintah harus segera memperbaiki bentuk ornamen Siger yang tak sesuai dengan bentuk aslinya ini,” papar‎ Ketua Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) wilayah Lampung Utara, Iwan Setiawan Aliasan Puncak, melalui sambungan telepon.

Ketidaksesuaian ini, menurut Iwan, dikarenakan bentuk lekukan ornamen Siger banyak yang menghadap ke luar dan bukan ke dalam atau menghadap ke bagian tengah. Padahal, menurutnya, bentuk Siger Lampung Abung dengan adat Pepadun yang memiliki sembilan lekukan, ke delapan lekukannya wajib menghadap ke bagian tengah. Lekukan yang menghadap ke tengah ini melambangkan kekompakan dan kesatuan dari kesembilan marga yang bersatu membentuk Abung Siwo Megou‎‎.  Kesembilan marga itu yakni Marga Nunyai, Nuban, marga Unyi, Marga Subing, Beliuk, Kunang, Selagai, Anak Tuha, Nyerupa.

“Makna lekukan yang menghadap ke tengah itu melambangkan kekompakan kesembilan marga yang bersatu membentuk Abung Siwo Megou‎‎. Jadi, kalau ada lekukan yang beda arah atau tidak menghadap ke atas maka tentu akan merubah makna filosofi dalam Siger itu sendiri,” urainya.