Bupati Lampung Utara Diminta Seriusi Pilwabup

Bupati Budi Utomo menjelaskan perkembangan terakhir seputar pemilihan Wakil Bupati‎ Lampung Utara, Rabu, 8 Desember 2021.
Bupati Budi Utomo menjelaskan perkembangan terakhir seputar pemilihan Wakil Bupati‎ Lampung Utara, Rabu, 8 Desember 2021.
Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby|Teraslampung.com

Kotabumi–Mandeknya proses Pemilihan Wakil Bupati Lampung Utara menjadi isyarat dari ketidakseriusan Bupati Budi Utomo dan partai politik pengusung terkait persoalan ini. Padahal, keseriusan mereka merupakan faktor penentu dalam terlaksananya hajat mulia tersebut.

“Tanpa komitmen yang lebih serius dari pak bupati dan partai politik pengusung, sampai kapan pun proses Pilwabup akan tetap seperti ini,” kata M. Bagus Prakasa, putra sulung dari mantan Wakil Bupati Terpilih Lampung Utara 2014 – 2019, Paryadi, Kamis (23/12/2021).

Ia mengatakan, komitmen yang lebih serius itu dimulai dari peran aktif Bupati Budi Utomo secara langsung atau tidak langsung untuk mendorong proses Pilwabup agar dapat terus berjalan sebagaimana mestinya. Peran aktif itu memang sudah seharusnya dilakukan oleh bupati selaku pembina partai politik.

“Selaku pembina partai politik, beliau (Budi Utomo) itu orang tua dari partai politik yang ada. Jadi, sudah seharusnya beliau‎ berperan aktif untuk mendorong proses ini segera berjalan,” paparnya.

Peran aktif itu sangat diperlukan untuk mengatasi semua kendala yang terjadi selama proses Pilwabup. Jangan biarkan partai politik pengusung saling cakar dalam proses ini. Hanya bupatilah yang mampu meredam segala potensi konflik yang dapat terjadi semasa proses tersebut berjalan.

“Jadi, mohon dibedakan peran aktif itu dengan intervensi. Karena keterlibatan beliau memang sudah seharusnya ada dalam proses ini,” jelas dia.

Di lain pihak, partai politik juga harus lebih menunjukan komitmen kuatnya. Tanpa komitmen kuat, seberapa kuat pun dorongan yang dilakukan oleh bupati tak akan bermuara pada terlaksananya hajat tersebut. Komitmen kuat itu dapat diwujudkan dengan menyiapkan bakal calon – calonnya masing – masing agar dapat dikenalkan ke publik. Dengan demikian, publik dapat memberikan penilaian terhadap bakal calon pendamping dari pemimpin mereka di masa mendatang.

“Apa yang dialami oleh Lampung Utara pernah dialami oleh Kabupaten Mesuji yang merupakan cucunya sendiri. Jadi, kalau Mesuji saja bisa, kenapa Lampung Utara enggak bisa?” terangnya.