TERASLAMPUNG.COM — Tawuran terjadi antara para siswa SMAN 1 Terbanggibesar, SMKN 2 Terbanggi Besar, dan SMKN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Sabtu, 6/8/2016. Ironisnya, ketiga sekolah itu jaraknya masih bedekatan atau bertengga.
Seorang siswa yang diduga merusak bangunan SMAN 1 Terbanggi Besar diamankan pihak kepolisian. Tawuran lebih lanjut bisa dicegah karena Bupati Lampung Tengah, Mustafa, segera datang ke lokasi tawuran.
Bupati Mustafa langsung menyambangi ketiga sekolah tersebut dan memberikan pengarahan kepada para siswa. Mustafa mengimbau para siswa untuk tidak mudah terpancing provokasi oleh informasi yang menyebabkan konflik dan perpecahan antarsekolah.
“Kedepankan kebersamaan. Pelajar cerdas adalah pelajar yang mampu berpikir jernih dan dingin dalam menanggapi informasi yang diterimanya. Saya harap siswa tidak mudah terprovokasi atas isu apapun. Pelajar harus fokus belajar dan menciptakan prestasi,” kata Mustafa.
Mustafa mengajak para siswa agar menjadi generasi berprestasi dan bisa mengantarkan Lampung Tengah menjadi lebih baik.
“Harus dikenal karena prestasi-prestasinya. Jangan sampai kita dikenal karena kenakalan kita karena suka tawuran atau hal-hal negatif lainnya. Masa depan Lampung Tengah ada di tangan kalian,” katanya.
Kepada para kepala sekolah dan guru, Mustafa memberikan masukan tentang potensi-potensi yang harus dikenali yang bisa memicu konflik. Mustafa meminta para kepala sekolah dan guru bisa mengantisipasi potensi konflik tersebut.
Menurut Mustafa, kepala sekolah dan guru harus peka terhadap kondisi lingkungan yang ada di sekolah. Apa yang menjadi penyebab konflik harus diselesaikan, dan pembinaan terhadap siswa harus dilakukan dengan menanamkan rasa cinta Tanah Air.
Pemintaan juga disampaikan kepada aparat keamanan. Bupati Mustafa meminta agar aparat keamanan selalu siaga di lokasi konflik.
“Saya tak mau lagi kejadian serupa di Lampung Tengah. Sudah saatnya kita berpikir untuk perubahan yang lebih baik untuk Lampung Tengah. Masyarakat sudah jenuh dengan konflik, karenanya harus diantisipasi sedini mungkin,” katanya.
Kapolres Lampung Tengah AKBP Dono Sembodo menegaskan siswa yang terbukti melakukan kekerasan dan masuk kategori pidana, maka akan diproses secara hukum. Untuk itu ia meminta agar siswa tidak menganggap enteng aksi tawuran.
“Mereka yang terbukti melakukan pengrusakan, melukai atau aksi apapun yang aktegori pidana, maka akan kami proses secara hukum. Saya harap ini menjadi pelajar bagi adik-adik semua, jangan mudah terpancing emosi dan jangan sampai terlibat apapun dalam aksi tawuran,” Kapolres.