Komjen Budi Gunawan (dok setkab) |
JAKARTA, Teraslampung.com– Meskipun sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Komjen Budi Gunawan melenggang mulus dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di DPR RI. Sembilan fraksi Komisi III DPR semuanya menerima pencalonan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Joko Widodo, Bahkan, beberapa anggota DPR menyampaikan pujian setinggi langit kepada Budi Gunawan.
“Setelah mendengar pandangan fraksi dari 9 yang hadir, menyetujui surat dari Presiden dengan memutuskan setuju secara akalamasi,” ujar Ketua Komisi III Azis Syamsuddin dalam rapat pleno Komisi III di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/1).
Politikus Partai Golkar itu mengatakan, putusan pleno Komisi III adalah mengangkat Budi Gunawan sebagai Kapolri dan sekaligus memberhentikan Jenderal Sutarman. Selamjutnya, kata Azis, hasil pleno tersebut akan dilaporkan dalam Paripurna.
“Kami akan membawa dan melaporkan ke Paripurna terdekat secepatnya,” kata legislator dari daerah pemilihan Lampung itu.
Fraksi Demokrat tidak menghadiri rapat komisi tersebut. Fraksi Demokrat berpendapat, seharusnya DPR tidak lagi menggelar fit and proper test mengingat Komjen Budi Gunawan telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.
Sementara itu, Rabu malam (14/1) Presiden Jokowi memberikan tanggapan terkait pencalonan sebagai Kapolri status Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK. Menurut Jokowi, tahapan prosedur telah dilalui secara benar oleh pemerintah dalam memilih calon Kapolri yang didasarkan kepada usulan dari Kompolnas.
Jokowi menegaskan, Kompolnas mengusulkan dua opsi kepada presiden dalam penentuan calon Kapolri. Opsi pertama berisi 9 orang perwira tinggi Polri dan yang kedua berisi 4 petinggi Polri.
“Setelah usulan ini saya memilih 1 yang kita pilih. Setelah didetail (diteliti) ada catatannya masalah mengenai rekening, saya tanyakan kepada Kompolnas, dan saya juga mendapatkan surat ini (menunjukkan lembaran kertas, red) .. klarifikasi mengenai rekening dan di sini disampaikan ‘hasil penyidikan disimpulkan bahwa transksi itu transaksi wajar’ ini saya pegang,” kata Jokowi.