Kampus  

“Campus Garden” Berbasis Konservasi, Unila akan Kembangkan Anggrek Hibrida

Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Universitas Lampung akan melakukan pengembangan anggrek hibrida untuk menghasilkan anggrek-anggrek hibrida yang dapat dikembangkan baik secara insitu maupun eksitu untuk kemudian dikembalikan ke alam.

Hal itu terungkap dalam web seminar (Webinar) nasional dengan “Campus Garden Berbasis Konservasi Anggrek Alam dan Pengembangan Anggrek Hibrida untuk Mewujudkan Kampus Berkelanjutan”, Sabtu, 4 September 2021.

Ketua pelaksana, Prof. Dr. Ir. Dwi Hapsoro, M.Sc., mengatakan kegiatan yang  diikuti 549 peserta dari seluruh Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya konservasi anggrek yang telah diwujudkan Unila melalui pembangunan “Campus Garden”.

“Konservasi di “Campus Garden” telah dilaksanakan dengan penanaman beberapa anggrek alam (spesies) dan hibrida. Diharapkan kegiatan tersebut dapat digunakan sebagai induk bagi pengembangan anggrek-anggrek hibrida,” katanya.

Menurutnya,  pengembangan anggrek hibrida akan dilakukan di laboratorium untuk menghasilkan anggrek-anggrek hibrida yang dapat dikembangkan baik secara insitu maupun eksitu untuk kemudian dikembalikan ke alam.

Dr. Unang Mulkhan, S.B.A., M.B.A., Ph.D.,  Ketua SDGs Centre Unila, menambahkan webinar yang diselenggarakan SDGs ini cukup strategis dalam membahas isu biodiversity, terutama tanaman anggrek.

Menurutnya pemahaman masyarakat tentang anggrek spesies yang dilindungi dan anggrek hibrida yang dibudidaya sangat penting untuk disebarluarkan kepada masyarakat umum dan para akademisi.

Webinar nasional ini juga sebagai media diskusi dan berbagi pengalaman tentang upaya konservasi, teknik budidaya, serta peluang bisnis anggrek hibrida.

Diskusi dalam upaya pelestarian anggrek ini merupakan salah satu komitmen bersama dalam pencapaian poin-poin “Sustainable Development Goals (SDGs) terutama dalam SDGs 13 yaitu “Penanganan Perubahan Iklim (planet actions)” dan SDGs 15 (life on land).

Yaitu melindungi, memulihkan, dan mendukung penggunaan berkelanjutan terhadap ekosistem daratan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi (penggurunan), menghambat dan membalikkan degradasi tanah, serta menghambat hilangnya keanekaragaman hayati.

Di Indonesia, sesuai Perpres No 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan mendorong semua pemangku kepentingan untuk berkontribusi mengimplementasikan 17 tujuan SDGs pada tahun 2030.

Sehingga dalam hal ini kampus dapat berperan aktif untuk mencapainya. Dalam hal ini Bappenas memberikan ruang kepada perguruan tinggi untuk mengisi beberapa tujuan yang universitas bisa lakukan.

Selama ini Universitas Lampung sangat aktif dan berperan dalam diskusi-diskusi serta memberikan saran dalam pencapaian tujuan SDGs tersebut. Unila juga atif mengikuti THE (Times Higher Education) impact ranking university untuk mengukur apakah kegiatan yang dilakukan Unila berdampak pada pembangunan berkelanjutan.

Anggrek, kata Unang, mempunyai nilai ekonomi bisnis dan seni bagi banyak kalangan sehingga, dengan seminar ini akan memberi banyak pengetahuan kepada masyarakat sekaligus dampak positif dalam mendukung pencapaian tujuan SDGs.

Selanjutnya sambutan disampaikan kepada Junaidi, M.A., selaku perwakilan UI GreenMetric. Ia mengatakan, konsep Campus Garden yang diinisiasi Unila sangat menarik dan dapat menjadi ciri khas dengan mengangkat anggrek sebagai salah satu andalan dari banyaknya keragaman hayati di Indonesia.

Junaidi menjelaskan, kriteria biodiversity pada pemeringkatan UI GreenMetric Issue masuk dalam kriteria satu yaitu bidang penataan dan infrastruktur. Pengembangan dari biodiversitas tidak hanya semata untuk keindahan tapi juga diharapkan mendukung program ketahanan pangan, obat, ekonomi dan lainnya.

Taman di kampus dapat mendukung upaya pembelajaran untuk menciptakan atmosfer yang nyaman dan menyenangkan bagi mahasiswa. Kondisi tersebut dapat memberikan inspirasi untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi generasi-generasi muda calon penerus pemimpin bangsa.

Pelaksanaan seminar nasional yang dilaksanakan menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan yaitu akademisi, praktisi, pengusaha, dan instansi konservasi yaitu Kebun Raya.

Empat narasumber yang menyampaikan materi berfokus pada riset di bidang konservasi anggrek, budidaya, serta aspek bisnis anggrek hibrida. Mereka yaitu Prof. Dr. Ir. Yusnita, M.Sc., dari Program Studi Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Unila, sebagai pakar budidaya berbagai tanaman hias dan anggrek yang memberikan materi tentang Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh pada Budidaya Anggrek Hibrida.

Selanjutnya Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc., dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang menyampaikan materi tentang Campus Garden untuk Mendukung Konservasi Anggrek Alam.

Dedek Setia Santoso, S.Sos., pemulia anggrek hibrida dan pemilik nurseri DD Orchid, Malang, menyampaikan materi tentang Pengembangan dan Bisnis Anggrek Hibrida. Kemudian Ir. Dwi Murti Puspitaningtyas, M.Sc., dari Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Bogor, Lipi, menyampaikan materi tentang Konservasi Anggrek Alam Indonesia: Prospek dan Tantangannya.

Acara seminar dibuka Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Prof. Dr. dr. Asep Sukohar, S.Ked., M.Kes., yang juga secara resmi meluncurkan silangan anggrek hibrida baru yang telah resmi didaftarkan di The Royal Horticultural Society (RHS) Inggris dengan nama “Dendrobium Unila Campus Garden (UCG)”.

Dendrobium UCG ini merupakan silangan antara anggrek Dendrobium Dyah Catarina dengan Dendrobium violaceoflavens. Dendrobium UCG selanjutnya akan dikembangkan peneliti Unila Prof. Dr. Ir. Yusnita, M.Sc., dan Prof. Dr. Ir. Dwi Hapsoro, M.Sc., untuk ditanam di sekitar area kampus Unila.

Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Karomani, M.Si., menyambut baik dan memberikan dukungan pada seminar sekaligus peluncuran anggrek Dendrobium Unila Campus Garden yang dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Dies Natalis Unila ke 56.

Ia mengatakan, segala upaya dan program yang berkaitan dengan upaya konservasi anggrek merupakan wujud tanggung jawab Unila melakukan kampanye dalam menjaga kelestarian biodiversitas di Indonesia.

Dan tentu saja hal ini sejalan dengan misi Unila untuk mewujudkan Green Campus. Campus Garden yang berisi tanaman anggrek di seputaran kampus akan menjadikan suasana kampus lebih indah dan asri.