Zainal Asikin | Teraslampung.com
LAMPUNG SELATAN — Fermentasi cairan penghilang bau limbah yang dibuat Heri Yulianto, warga Sidodadi, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, terbukti bisa mengusir bau busuk. Menurut Heri, untuk bisa menghasilkan cairan fermentasi yang diberi nama Langbune (ilang mambune, hilang baunya) itu sangat mudah.
Menurut Heribahan yang digunakan untuk membuat fermentasi cairan penghilang bau limbah ini mudah sekali didapat, bahkan dilingkungan sekitar tempat kita tinggal. Bahan-banhan yang diperlukan, yakni 1,5 Kg kacang panjang, 1,5 Kg kangkung, 1 buah hati batang pisang dan panjangnya 1 meter, tiga buah papaya ukuran sedang, tiga buah nanas, dua sisir pisang, 1 liter air kelapa dan 1 kg gula pasir.
“Bahan seperti buah papaya, nanas dan pisang harus yang sudah masak (matang), karena ketiga macam buah ini memiliki kandungan air dan agar proses penguraian fermentasinya juga lebih cepat,”kata dia.
“Semua bahan-bahan itu, ditutup rapat menggunakan plastik dan diikat dengan tali. Setelah dipastikan tidak ada celah udara, ditutup lagi dengan penututup ember atau tong. Hal ini dilakukan, supaya benar-benar kedap udara agar bakteri lain tidak masuk mengganggu proses fermentasinya,”bebernya.
Setelah itu, lanjut Heri, disimpan di tempat yang teduh atau tanpa terkena sinar matahari langsung, dan proses fermentasi ini memakan waktu selama satu minggu dan penutupnya baru bisa dibuka lagi.
Bahan fermentasi tersebut, kemudian disaring dimasukkan ke dalam botol plastik untuk diambil airnya sembari diperas untuk mengeluarkan sedikit air dari sisa bahan-bahan yang diedapkan dan siap untuk digunakan.
“Untuk menyimpan cairan fermentasi pengurai aroma bau limbah yang sudah jadi, Saya gunakan botol plastik bekas air mineral karena cairan fermentasi ini sedikit mengeluarkan gas. Kalau pakai botol beling (kaca), dikhawatirkan pecah,”ungkapnya.
Cara menggunakannya, kata Heri, yakni disiramkan ke pusat asal limbah, kolam penampung limbah atau area lain seperti saluran air yang terkena limbah. Satu botol cairan fermentasi ini kalau disiramkan, bisa bertahan selama enam bulan menghilangkan aroma bau limbah tersebut.
“Cairan fermentasi ini di samping bisa menghilangkan bau tidak sedap limbah tempe, bisa digunakan untuk menghilangkan bau limbah tahu, tumpukan sampah, kotoran hewan, septictank juga cespleng untuk menghilangkan bau limbah ayam potong atau lainnya,”terangnya.