Hukum  

Cari 23 Warga Bandarlampung yang Hilang, Polresta Kirim Anggota ke Kalimantan

Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin/Teraslampung.com

Kasatreskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dery Agung Wijaya

BANDARLAMPUNG – Polresta Bandarlampung, sudah mengirimkan anggotanya ke Kalimantan Barat untuk melakukan pengecekan terhadap keberadaan warga Bandarlampung yang dikabarkan hilang terkait dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Dery Agung Wijaya mengatakan, pihaknya telah mengirimkan anggotanya ke Kalimantan. Menurutnya, untuk mengenai motif hilangnya, pihaknya masih menelusuri penyebab dari hilangnya orang-orang tersebut.

Penindaklanjutan terhadap orang hilang, kata Dery, salah satunya adalah dengan mengirimkan anggotanya ke Kalimantan untuk mengecek keberadaan warga Bandarlampung di sana (Kalimantan-Red).

“Ya sudah ada anggota yang dikirim ke Kalimantan untuk mengecek ada atau tidaknya warga Bandarlampung yang dilaporkan hilang,”kata Dery, Minggu (24/1/2016).

Hasil kerja dari ketiga tim tersebut, lanjut Dery, akan dibahas dan dipaparkan langsung ke Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Hari Nugroho pada Senin (25/1/2016).

“Untuk mengetahui kemajuan dari hasil penyelidikan orang hilang, Kapolresta akan kumpulkan tim  pencarian orang hilang Senin,”ujarnya.

Dery mengutarakan, terkait dengan adanya beberapa warga Kota Bandarlampung yang dikabarkan hilang, pihaknya telah membuka posko pengaduan orang hilang yang diduga berbagung Ormas Gerakan FajarNusantar (Gafatar) ataupun penyimpangan terhadap faham lainnya.Pendirian posko tersebut, atas perintah dari pimpinan Kapolda Lampung,Brigjen Pol Ike Edwin dan bentuk responsif dari Polresta Bandarlampung.

“Di bukanya Posko ini, khusus untuk menerima pengaduan jika ada orang yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Kalau ada laporan yang masuk, petugas akan langsung segera menanganinya,”katanya.

Dikatakannya, petugas nantinya akan mendata orang hilang tersebut, dan akan memeriksa anggota keluarganya. Selanjutnya data laporannya, akan diserahkan ke tim Intelejen untuk dilakukan penelusuran terhadap orang yang telah dilaporkan hilang serta untuk mengetahui penyebabnya.

“Jadi dilihat dulu laporannya, apakah orang yang dilaporkan hilang itu karena tergabung ke Ormas Gafatar, atau hilangnya karena memang sengaja pergi dari rumah atau ada hal lainnya,”terangnya.

Sejak dibukanya posko pengaduan orang hilang tersebut, pada Jumat (15/1/2016) lalu. Ada lima laporan orang yang dilaporkan hilang, tapi dari hasil pendataan, ada sekitar 23 orang yang dikabarkan hilang. Penyebab hilangnya orang-orang tersebut, masih ditelusuri.

“Laporan yang masuk itu, sedang kami tindaklanjuti oleh tim khusus orang hilang. Tim dari Satuan Intelejen, tim dari Satuan Reskrim akan melakukan penyelidikan di lapangan,”jelasnya.

Menurutnya, Jika memang hilangnya karena adanya suatu tindakan pidana, maka tim dari Reskrim yang akan menyelidikinya. Inilah lima data laporan orang hilang yang dilaporkan ke Mapolresta Bandarlampung :

1. Yuslina Sagita (27) warga Kampung Lalang Kelamber Kota Medan. Yuslina dilaporkan hilang, sejak 16 Desember 2015 lalu oleh keluarganya, Yuliani (24) warga Jalan Cendrawasih 1, Kelurahan Tanjung Agung, Tanjungkarang Timur, Bandarlampung.

2. Fransiska Fajar Rustinata (23) mahasiswi warga Perum II, Kelurahan Gunung Batin Baru, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah. Mahasiswi tersebut, dilaporkan hilang sejak 11 Januari 2016 lalu oleh keluarganya bernama Rusgiyantoro (44).

3. Wahyu Putra Ramadhan (23) warga Jalan Alimudin Umar, Campang Raya, Bandarlampung. Wahyu dilaporkan hilang hilang, sejak 8 Oktober 2015 lalu oleh keluarganya bernama Rika Afdal (36) warga Jalan Ikan Julung, Kelurahan Bumi Waras, Telukbetung Selatan.

4. Garda Arian Gunawan (24) warga Jalan Pulau Bangka Blok F Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Sukabumi, Bandarlampung. Garda dilaporkan hilang, sejak 11 Januari 2016 lalu oleh kakaknya bernama Tedy P Gunawan (30) warga Jalan Pulau Bangka Blok F Kelurahan Sukabumi, Kecamatan
Sukabumi, Bandarlampung.

5. Siswantini (36) warga Jalan Yulius Usman, Kelurahan Gedongmeneng, Rajabasa, Bandarlampung. Siswanti dilaporkan hilang, sejak 23 Desember 2015 lalu oleh keluarganya bernama Khairul Ujang (50)  warga Jalan Yulius Usman, Kelurahan Gedongmeneng, Rajabasa, Bandarlampung.