Oyos Saroso H.N./Teraslampung
BANDARLAMPUNG—“Sorry kawan-kawan. Ini bukan soal kesenangan berbagi tapi sekadar soal pilihan pribadi. Saya memilih tidak lagi menggunakan atau memiliki akun PATH, yang telah dibeli oleh investor baru senilai 25 juta US$, sementara korporasinya masih menelantarkan ribuan warga yang seluruh hidup dan hartanya tenggelam oleh lumpur akibat kegiatan operasi bisnis korporasi ini.”
Itulah status Facebook yang ditulis Alois Wisnuhardana, seorang jurnalis media nasional, pada Selasa dini hari (14/1). Wisnu tidak sendiri. Marco Kusumawijaya, arsitek yang juga ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Senin malam (13/1) juga mengucapkan selamat tinggal kepada media sosial Path.
“Path sdh resmi dibeli Bakri. Bye! Signing out. Kita ketemu di tongkrongan lain ya! Sampai jumpa,” begitu Marco menulis status di dinding Facebooknya.
Wisnu dan Marco jelas bukan ‘orang politik’. Mereka tidak menjadi pengurus parpol mana pun. Namun, ketika mendengar Path dibeli oleh Aburizal Bakri, Wisnu dan Marco merasa tidak nyaman lagi. Makanya, mereka mengucapkan selamat tinggal.
Kalau Wisnu dan Marco hanya membuat status yang ‘datar’ saja, para pengguna media sosial Twitter lebih kocak. Banyak tweeps yang menjadikan kabar kepemilikan Path oleh Ical sebagai bahan bercanda. Beberapa di antaranya ada yang memasang foto Presiden SBY dan Ibu Ani disertai dengan narasi lucu.
Konyolnya—atau betapa kreatifnya para tweeps itu—di bagian atas gambar Pak SBY dan Ibu Ani ada foto Ical sedang duduk disertai narasi: “Yes Path udah kebeli sama gue!”
Candaan itu lumayan ‘mengena’ karena Ibu Ani memang termasuk istri pejabat tinggi negara yang gemar memanfaatkan media sosial seperti Path dan Instagram. Ibu Ani kerap memamerkan foto-fotonya di media sosial.
Di Twitter, Wawan Juniardy mencuit: “Jadi gini.. Berhubung Path udah dibeli sama si Ical, Saya gak akan maenin aplikasi itu lagi #sikap — malas.”
Sementara @taufik_herjanto menulis,”Jangan-jangan nanti instagram dibeli bu Ani juga, menyusul bang Ical dengan Path-nya.”
Ada pula pemilik akun di Twitter memamerkan ‘logo baru’ Path bergambat logo Path yang dikombinasikan dengan logo Partai Golkar. Di bawah logo tersebut diembel-embeli tulisan “Pathamorgana”.
Media sosial Path memang dikabarkan dibeli Bakri Global Group milik Aburizal Bakri alias Ical sebesar 25 juta dolar AS atau sekitar Rp 304 miliar.
Pertanyaan pentingnya, memang, untuk orang sekelas Ibu Ani yang notabenenya istri Presiden sekaligus sosok penting di Partai Demokrat, apakah akan memainkan Path setelah tahu media sosial itu milik Ical?
Sikap para pemakai media sosial itu menunjukkan bahwa bisnis tidak bebas nilai. Para pengguna media sosial tertentu bisa beralih ke media sosial lain begitu tahu di orang belakang media sosial yang mereka mainkan tidak ‘sreg’ atau tidak ‘satu ideologi’.
Direktur Riset Lingkaran Survei Indonesia Adjie Alfarabie, sebaimana ditulis Tempo, menganggap langkah Aburizal Bakrie membeli jejaring sosial Path adalah langkah yang tepat. Sebab Path dianggap sebagai jalan bagi Ical, sapaan akrab Calon Presiden Partai Golkar itu, untuk meraup suara dari kalangan menengah ke atas.
“Posisi Pak Ical itu cukup kuat di kalangan menengah ke bawah, tetapi menengah atas khususnya di perkotaan belum terlalu kuat,” kata Adjie.
Path adalah aplikasi media sosial yang sedang in dalam kalangan anak muda. Situs ini berjalan di perangkat mobile dan memungkinkan penggunanya berbagi lagu, video, pesan, dan foto. Media sosial satu ini membatasi jumlah teman hanya sampai 150 orang per akun. Mayoritas pengguna Path adalah perempuan muda berusia 19-20 tahun.
Adji menuturkan jejaring sosial memiliki penetrasi yang luar biasa bagi kalangan menengah ke atas di perkotaan. Bahkan kerap menjadi tempat bagi media massa untuk mengelola isu tertentu. Oleh karena itu, ia menganggap jejaring sosial sangat memberi efek positif bagi politikus bila berpartisipasi di dalamnya.
“Jadi saya katakan ini adalah pilihan tepat bagi tim sukses pak Ical untuk menjaring suara,” ujarnya.
Menurut Adji pembelian Path oleh Ical lebih pada prospek bisnis, dibanding politik.