Zainal Asikin|Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG — Perahu berpenumpang 23 orang terbalik setelah diterjang ombak besar di perairan Panjang, tepatnya di Kampung Baru, Kelurahan Panjang Selatan, Minggu (1/1/2016) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Satu penumpang tewas tenggelam, sedangkan 22 orang penumpang lainnya selamat.
Korban meninggal dunia tersebut adalah Agus Siswanto (55) warga Kampung Mataram RT. 01 Lk 06, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu.
Menurut salah seorang nelayan bernama Dino (31) yang ikut menyelamatkan para korban menceritakan, kejadian terbaliknya perahu yang berpenumpang 23 orang itu pertamakali diketahui oleh warga dari lantai atas rumahnya yang melihat para penumpang kapal itu minta pertolongan sembari melambaikan tangannya.
Dari teriakan warga yang melihat itu, sampailai di telinganya dan beberapa teman nelayan lainnya yang saat itu berada di perahu dan akan bersandar sekitar pukul 16.30 WIB.
“Begitu dengar teriakan itu, saya coba melihat ke arah laut. Ternyata benar, ada perahu terbalik dan saya juga lihat ada orang-orang tercebut ke laut sembari melambaikan tangan,”ujarnya kepada teraslampung.com, Senin (2/1/2016).
Seketika itu juga, kata Dino, ia bersama ke tujuh temannya sesama nelayan, langsung berinisiatif untuk menyelamatkan para korban tersebut. Untuk mengevakuasi para korban tersebut, ia menggunakan dua perahu.
“Semua orang yang ada di perahu itu, sudah tercebur semua ke laut dan ada juga yang sudah tenggelam ke dalam laut,”ucapnya.
Dikatakannya, begitu sudah berada di dekat perahu para korban yang terbalik, Dino bersama Daeng Salaming dan Kocimbi langsung terjun ke laut untuk menyelamatkan para korban. Lalu nelayan lainnya, Joni, Darwani, Andre, Bagus dan Sali, membantu melemparkan papan-papan kayu sebagai pelampung dan tali ke arah para korban.
“Nelayan lainnya, membantu menarik para korban menuju ke perahu sembari menunggu korban yang lain diselamatkan,”ungkapnya.
Menurutnya, saat dievakuasi dan dibawa ke atas perahunya, banyak dari mereka yang kondisinya sudah lemas dan pingsan.
Lalu Dino melihat tubuh dari salah seorang penumpang perahu yang terbalik itu, posisinya telungkup dan sudah mengambang. Saat itu juga ia langsung menarik baju korban tersebut, dan membawa korban itu dinaikkan ke perahu miliknya.
“Saat saya tolong, orang itu kondisinya sudah meninggal dunia. Tubuhnya sudah mengembung dan membiru, mulutnya juga berbusa. Korban yang meninggal itu, namanya Agus,”terangnya.
Selanjutnya, para korban yang berhasil dievakuasi dari laut dibawa dirinya menggunakan perahu ke pinggiran pantai, para korban dibawa tersebut dibawa ke rumah warga untuk diberikan pertolongan pertama.
“Para korban banyak mengeluarkan busa dari mulutnya, setelah diberikan pertolongan pertama dengan warga nyawa mereka dapat diselamatkan. Setelah petugas kepolisian dari Polsekta Panjang datang, para korban dibawa ke Puskesmas Rawat Inap Panjang,”jelasnya.
Sementara Daeng Salaming (32) salah seorang nelayan lainnya yang ikut menyelamatkan para korban menuturkan, untuk menyelamatkan para korban, ia harus menyelam di kedalaman dua meter untuk mencari para korban yang tenggelam di laut. Menurutnya, kedalaman laut itu, sekitar 15 meter dilokasi para korban yang perahunya terbalik.
“Banyak dari mereka (korban) sudah tenggelam ke dalam laut, begitu saya selami di kedalaman dua meter dan ketemu. Lalu mereka saya angkat ke permukaan, dan saya tarik korban satu persatu ke perahu,”ungkapnya.
Menurutnya, sekitar satu jam proses evakuasi para korban dari perairan Panjang, sekitar pukul 18.00 WIB petugas kepolisian dari Polsekta Panjang datang lalu membawa para korban tersebut ke Puskesmas Rawat Inap Panjang.
Pantauan teraslampung.com saat melihat ke lokasi di perairan Panjang di Jalan Selatan Malaka III, Kampung Teluk Harapan, Kelurahan Panjang Selatan tempat perahu yang terbalik bermuatan 24 orang tersebut, masih berada di laut berjarak sekitar 150 meter dari bibir pantai.