Cinta Itu Kimiawi, Bukan Maya

Dokter Handrawan Nadesul
Dokter Handrawan Nadesul
Bagikan/Suka/Tweet:

Handrawan Nadesul

Cinta bukan abstrak, tapi proses kimiawi maka matematis. Artinya ada yang nyata di dalam otak, bukan maya. Bagian otak ventral tegmental dan nucleus caudatus yang terlibat dalam proses jatuh cinta, cinta, dan kesetiaan kata Helen Fisher, antropolog (2006). Yang melakukan peran di bagian otak itu sekurangnya empat hormon utama, yakni dopamine, oxytocin, serotonin, dan endorphin.

Menurut Helen Fisher dopamnie meningkat dalam darah dan otak saat jatuh cinta. Ini membangkitkan rasa berbahagia. Oxytocin meningkat saat cinta bertumbuh, saat dipeluk, sekaligus penanda kesetiaan. Tikus gurun yang tak berganti pasangan lantaran hormon oxytocin-nya selalu tinggi.

Gambaran MRI otak saat jatuh cinta, yakni kadar oxytocin meninggi dan serotonin menurun mirip dengan penyakit gangguan jiwa obsessive-compulsive (OCD). Orang jatuh cinta sebetulnya jiwanya sedang terganggu. Bahwa cinta itu buta. Melihat itu berarti logikanya secara matematis jatuh cinta bisa dipadamkan, dibatalkan, atau digagalkan oleh obat anti-OCD yang menekan oxytocin.

Serotonin meningkat kalau kita memberi. Umur jatuh cinta itu 4 tahun, kata Fisher, selanjutnya tinggal cinta. Maka pacaran jangan lebih dari 4 tahun nanti sudah hilang rasa jatuh cintanya. Dalam masa cinta rasa jatuh cinta sudah hilang, hormon serotonin meningkat. Serotonin meningkat kalau kita memberi. Bahwa cinta itu memang memberi. Setelah cinta meredup, butuh hormon oxytocin kembali agar meningkat dalam darah sehingga tumbuh kesetiaan. Belajar dari tikus gurun, Helen Fisher menemukan, bahwa tikus gurun setia hanya dengan satu pasangannya karena oxytocin-nya selalu tinggi dalam darahnya.

Keempat hormon yang terlibat dalam semua proses kehidupan itu yang meninggikan indeks kebahagiaan kita. Termasuk endorphin yang bisa kita tingkatkan apabila kita rajin tertawa, rajin berolahraga, dan rajin seks juga. Itu berarti kalau Anda sedang malas seks, cukup tertawa saja, hasilnya sama.

*Handrawan Nadesul adalah seorang dokter cum penyair