Iwan J Sastra/Teraslampung.com
Bagan apung milik nelayan di Desa Maja, Kalianda, menjadi tontonan anak-anak. |
LAMPUNG SELATAN – Sejak sepekan terakhir ini sebagian nelayan bagan tradisional di Kalianda, Lampung Selatan tidak melaut. Mereka (nelayan, red) lebih memilih menambatkan bagan mereka di pinggiran dermaga bom, Kalianda akibat angin kencang dan ombak besar menerpa wilayah perairan laut, Kalianda, Lampung Selatan.
Bahri (45), nelayan bagan tradisional di Desa Maja, Kalianda menuturkan, sejak memasuki musim angin kencang, ia dan sejumlah nelayan bagan lainnya menghentikan aktifitas melaut.
“Cuaca laut sedang tidak bersahabat mas, dari pada melaut beresiko, lebih baik kami libur dulu mencari ikannya. Karena, dengan kondisi alam seperti sekarang ini (ombak besar dan angin kencang, red), sangat susah untuk mendapatkan tangkapan ikan,” ujar Bahri, kepada Teraslampung.com, saat ditemui disela-sela memperbaiki jaring bagan, di pinggiran laut dermaga bom, Kalianda, Senin (21/12) siang.
Menurut Bahri, setiap memasuki musim angin kencang, para nelayan bagan tradisional lebih memilih libur melalut. Karena, lanjutnya, jika tetap nekad melaut mencari ikan, bisa jadi bahaya akan mengancam keselamatan para nelayan bagan.
“Hempasan angin kencang yang disertai gelombang laut yang besar bisa memutuskan tali jangkar, dan bagan akan terbawa oleh arus kencang yang akhirnya terdampar dan rusak,” ungkapnya.
Senada dikatakan Gopur, nelayan bagan Kalianda lainnya ini menerangkan, waktu libur melaut seperti sekarang ini, banyak dimanfaatkan para nelayan bagan tradisional dengan mencari kegiatan memperbaiki alat tangkap ikan yang rusak.
“Memang sedang waktunya angin kencang bang. Ya dari pada bengong aja di rumah, lebih baik kami memperbaiki alat-alat tangkap ikan yang biasa kami gunakan. Seperti menganyam jaring yang robek, menganti palang-palang bagan yang patah, maupun menambal perahu yang bocor,” terangnya.
“Sebab cuaca saat ini memang sedang tidak menguntungkan bagi nelayan bagan. Oleh karena itu, kami lebih memilih menyandarkan bagan ke pinggir daripada nekat melaut,” katanya.