DAK Lampung Utara 2023 yang Hangus Capai Rp1,3 Miliar

Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby|Teraslampung.com

Kotabumi–Dana Alokasi Khusus tahun 2023 untuk pembangunan ruangan computed Tomography Scan atau CT Scan di Rumah Sakit Umum Daerah Ryacudu, Lampung Utara dipastikan hangus. Padahal, total DAK-nya mencapai Rp730 juta.

Dengan demikian, untuk tahun ini, total DAK yang tidak terserap mencapai Rp1.361 miliar. Sebab, sebelumnya telah ada DAK Pendidikan sebesar Rp631 juta yang telah hangus. Penyebabnya, salah satunya karena adanya konsolidasi harga dalam pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

“DAK di Dinas Kesehatan untuk pembangunan ruang CT Scan dengan total Rp730 juta dipastikan tidak terserap,” kata Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Utara, Rahadian Aksa, Selasa (18/7/2023).

Kepastian itu didasari oleh belum masuknya pengajuan dari Dinas Kesehatan Lampung Utara untuk memroses pengadaan proyek pembangunan ruangan tersebut. Padahal, batas waktu pencairan DAK tahun 2023 tinggal beberapa hari lagi.

“Itulah yang mendasari keyakinan kami jika DAK itu bakal tidak terserap,” jelasnya.

Rahadian Aksa kembali mengatakan, sejauh ini, seluruh pengadaan barang dan jasa yang berasal dari DAK tahun 2023 dapat dikatakan nyaris rampung. Hanya tinggal pengadaan dari Dinas Pendidikan dan Dinas Perikanan saja yang belum rampung prosesnya.

“Total pengadaan dari ketiga instansi itu lebih kurang mencapai sekitar Rp2,6-an miliar,” paparnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Lampung Utara, Maya Natalia Manan mengakui bahwa DAK untuk pembangunan ruangan CT Scan kemungkinan besar tidak akan terserap. Itu dikarenakan waktu yang tersedia untuk pengadaan proyek tersebut tidak lagi cukup.

“Waktunya sudah enggak memungkinkan,” jelasnya kala itu.

Meski mengakui kemungkinan itu, namun Maya menyarankan untuk menanyakan langsung pada pihak manajamen RSUDR terkait alasan potensi hangusnya DAK fisik untuk pembangunan ruang CT Scan. Sebab, terdapat banyak penjelasan yang melatarbelakangi kemungkinan tersebut.

“Untuk alasannya, bisa hubungi Direktur RSUDR karena banyak penjelasannya,” katanya.