Oleh: Afriza Kharisma Yassin
Prakirawan BMKG Lampung
Siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Siklon tropis dapat didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah nonfrontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif. Kecepatan angin maksima setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya serta bertahan setidaknya enam jam. Dilansir dari laman BMKG, secara teknis siklon tropis diartikan sebagai sebuah sistem tekanan rendah nonfrontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat.
Bibit siklon tropis 96S terpantau di Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung, tepatnya di sekitar 13.3° LS dan 99.3° BT. Dengan kecepatan angin maksimal 30 knot dan tekanan udara minimal sebesar 1001 mb bergerak perlahan ke arah timur tenggara. Karena ukurannya yang sangat besar serta angin kencang dan gumpalan awan yang dimilikinya, siklon tropis menimbulkan dampak yang sangat besar pada tempat-tempat yang dilaluinya. Dampak ini bisa berupa angin kencang, hujan deras berjam-jam, bahkan berhari-hari yang bisa saja mengakibatkan terjadinya banjir, gelombang tinggi, dan gelombang badai.
Diprakirakan potensi bibit siklon tropis 96S untuk tumbuh dalam 24 jam ke depan dengan kategori sedang. Siklon tropis 96S dapat menyebabkan gelombang tinggi, hujan deras yang disertai angin kencang, dan dapat mengganggu pelayaran.
Siklon tropis 96S dapat memutar air dan menimbulkan gelombang laut yang tinggi. Di daratan, angin kencang dapat merusak atau menghancurkan kendaraan, bangunan, jembatan dan benda-benda lain, mengubahnya menjadi puing-puing beterbangan yang mematikan. Gelombang badai atau peningkatan tinggi permukaan laut akibat siklon tropis 96S merupakan dampak yang paling buruk yang mencapai daratan.
Dampak Bibit Siklon Tropis 96S terhadap Cuaca di Lampung
Dampak secara tidak langsung terhadap cuaca di Lampung seperti hujan sedang hingga lebat yang dapat terjadi di sebagian besar wilayah Lampung. Hal ini disebabkan terbentuknya daerah pumpunan angin. Pumpunan angin inilah yang mengakibatkan terbentuknya lebih banyak awan-awan konvektif penyebab hujan lebat di daerah tersebut.
Jika dilihat dari citra satelit, daerah pumpunan angin terlihat sebagai daerah memanjang yang penuh dengan awan tebal yang terhubung dengan perawanan siklon tropis, sehingga terlihat seolah-olah siklon tropis tersebut mempunyai ekor. Itulah sebabnya daerah pumpunan angin ini seringkali disebut sebagai ekor siklon tropis.
Adanya siklon tropis 96S di perairan Samudra Hindia wilayah tenggara kadangkala menyebabkan terbentuknya daerah belokan angin di sekitar Sumatera bagian selatan atau Jawa bagian barat. Daerah belokan angin ini juga dapat mengakibatkan terbentuknya lebih banyak awan-awan konvektif penyebab hujan lebat di daerah tersebut.
Dampak lainnya adalah gelombang laut yang tinggi juga berpotensi terjadi di perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat.
Dampak tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu aktivitas di laut seperti kegiatan nelayan mencari ikan atau kegiatan penyeberangan dari Pulau Sumatera ke Jawa maupun sebaliknya. Sedangkan dampak laut tinggi juga diprakirakan terjadi di Samudera Hindia bagoan barat Lampung hingga selatan Banten.
Dengan adanya bibit siklon tropis 96S, dalam beberapa hari ke depan di Lampung berpotensi hujan dengan intesitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang. Bibit siklon tropis 96S juga berpotensi menimbulkan gelombang setinggi 1,25 meter sampai 2,5 meter di perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat. Bibit siklon tersebut juga berpotensi menimbulkan gelombang laut setinggi 2,5 sampai 4 meter di Samudera Hindia wilayah barat Lampung hingga selatan Banten.
Terjkait hal itu, masyarakat Lampung diimbay untuk mewaspadai cuaca ekstrem beberapa hari ke depan yang disebabkan oleh siklon tropis 96S.***