TERASLAMPUNG.COM — Untuk mengatasi masalah virus corona atau Covid-19 yang berdampak pada berbagai sektor, Pemprpv Lampung akan mengubah fokus anggaran (refocusing). Hal itu diungkapkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pada acara Musrenbang Provinsi Lampung Tahun 2020 dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Lampung Tahun 2021, di Balai Keratun, Kantor Gubernur Lampung, Kamis (23/4/2020).
“Selama masa pandemi ini pertumbuhan perekonomian daerah diperkirakan akan mengalami penurunan, namun dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung saat ini, pertumbuhan ekonomi Lampung masih bisa berkembang sebanyak 2,3 persen jika melakukan penyesuaian akomodasi makanan dan minuman,” ucapnya
Untuk itu, Gubernur Arinal juga memaparkan beberapa upaya yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Lampung, diantaranya adalah dengan memastikan refocusing anggaran agar dapat diimplementasikan dengan cepat sesuai teknis yang sudah ditetapkan, peningkatan bidang kesehatan.
Kemudian mempercepat dan meningkatkan program terkait kelompok ekonomi yang paling rentan dalam memenuhi kebutuhan hidup seperti program keluarga harapan, bantuan dana tunai, kartu prakerja, jaminan keberlangsungan, insentif dalam sektor transport dan industri padat karya serta menjaga stabilitas ekonomi juga membangun kepercayaan masyarakat.
“Forum strategis hari ini harus dapat dimanfaatkan dengan maksimal, implementasi Kartu Petani Berjaya dan Nelayan Berjaya sudah diresmikan saat HUT Provinsi Lampung, untuk itu tidak boleh tertunda, karena ini sumber pendapatan masyarakat,” tegas Arinal
Sementara itu Kepala Bappeda Provinsi Lampung Fredy menyampaikan bahwa prioritas pembangunan saat ini adalah Bidang Kesehatan, karena menyangkut dampak Ekonomi serta penanganan Jaringan Sosial.
Disisi lain, Ketua DPRD Provinsi Lampung juga menyatakan bahwa, masalah pemulihan kesehatan masyarakat menjadi fokus utama agar ekonomi tidak berdampak lebih buruk lagi kedepan.
“Yang pertama, kita fokuskan ke kesehatan, penguatan perlindungan sosial, dan pengamanan sosial bagi warga prasejahtera. Sektor ketahanan pangan juga menjadi perhatian serius dimasa pandemi Covid-19 ini,” kata Mingrum Gumay.