Dandim Tanggamus Beri Pembekalan Bela Negara bagi Para Mahasiswa STMIK

Bagikan/Suka/Tweet:
Dandim Pringsewu Letkol Kristomei Sianturi menerima cinderamata dari panitia usai memberikan pembekalan bagi para mahasiswa STMIK Pringsewu, Selasa (5/5/2015).

PRINGSEWU, Teraslampung.com – Dandim 0424 Tangggamus, Letkol. Infantri. Kristomei Sianturi memberikan Pembekalan Bela Negara bagi para mahasiswa-mahasiswi STMIK Pringsewu yang berlangsung di aula kampus setempat, Selasa (5/5).

Pembekalan yang digelar Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI Polri  (FKPPI) PC 0812 Kabupaten Pringsewu berkerjasama dengan Resimen Mahasiwa (Menwa) STMIK dan BEM STMIK Pringsewu mengusung tema “Peran Mahasiswa dan Pemuda Dalam Menghadapi Proxy War”.

Sebelum dilakukan pembekalan, diadakan Pelantikan Komandan Resimen Mahasiswa Kompi A STMIK Pringsewu Batalyon 208. Oleh Ka Matrik STMIK Pringsewu Hi. Fauzi SE.Kom. Akt. C.A. CSRS

Hadir dalam kegiatan  Perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pringsewu, Ketua MUI Kabupaten Pringsewu,  para pengurus jajaran BEM STMIK, Menwa Batalyon 208 dan pengurus FKPPI PC 0812 Kabupaten Pringsewu. Serta Organisasi Kepemudaan dan PMII Kabupaten Pringsewu.

Ketua FKPPI PC 0812 kabupaten Pringsewu Hi. Fauzi SE.Kom. Akt. C.A. CSRS  dalam sambutan pembukaannya  mengatakan,  Mahasiswa bagian dari pemuda mempunyai peran sangat berarti  bagi keutuhan  Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Mari melalui forum terbaik kita ini setidaknya  dapat meredam hal-hal yang membuat perpecahah persatuan dan kesatuaan.  Kita dapat lebih peduli sosial dengan gerakan gotong-royong yang bisa lebih bermanfaat dimulai dari diri sendiri bagi keluarga dan tetangga lingkungan sekitar,”ujarnya.

Sementara itu, Dandim 0424 Tangggamus, Letkol. Infantri. Kristomei Sianturi dalam arahan pembekalannya mengatakan berbagai permasalah  dimasyarakat secara global, regional, dan nasional dalam menghadapi “Proxy War”.

“Kita lihat sering ada keributan antar pekon, mahasiswa dengan mahasiswa yang anarkis berdampak merugian semua orang dinegara ini untuk dihindari. Untuk ia juga mengharapkan dikalangan para mahasiswa dapat menghindari bahaya narkoba,”pungkasnya.

Letkol Inf. Kristomei Sianturi menjelaskan,bertambah pesatnya populasi penduduk dunia yang tidak diimbangi dengan ketersediaan pangan, air bersih dan energi akan menjadi pemicu munculnya konflik-konflik baru. Dengan adanya tuntutan kepentingan kelompok telah menciptakan perang-perang jenis baru di antaranya  “Perang Proxy” sehingga kemungkinan terjadinya perang konvensional antar dua negara dewasa ini semakin kecil.

“Perang Proxy atau Proxy War merupakan perang antara dua pihak yang tidak saling berhadap-hadapan namun menggunakan pihak ketiga untuk mengalahkan musuh”.

“Untuk itu, diperlukan langkah antisipasi dan persiapan yang matang, disinilah peran pemuda sangat dibutuhkan,  agar bangsa Indonesia mampu menjamin tetap tegaknya keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” jelasnya.

Andoyo