Debat Publik Calon Walikota-Wakil Walikota Bandarlampung di Hotel Novotel Bandarlampung, Rabu malam (25/11). |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com–Acara debat publik pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandarlampung yang dihelat KPU Bandarlampung di Hotel Novotel, Rabu malam (25/11) berlangsung panas. Kesalahan panitia menempatkan posisi duduk para pendukung kandidat dan ketidakmampuan moderator menegakkan aturan debat dan terlalu lemah mengatasi penonton diduga menjadi salah satu penyebabnya.
Ketidakmampuan moderator menegakkan aturan debat terlihat saat moderator tidak bersikap tegas ketika ada sekelompok pendukung calon nonor 3 (Thobroni Harun) menimpali dan meneriaki pernyataan calon nomor dua (Herman HN).
Suasana panas misalnya terjadi saat Herman HN mempertanyakan program kerja dokter ke rumah warga yang ditawarkan oleh Thobroni Harun.
Menurut Herman HN, program kerja dokter menyembuhkan warganya langsung ke rumah-rumah penduduk adalah program yang tidak masuk akal.
“Mana mungkin program itu akan berjalan. Itu adalah hal yang mustahil karena jumlah dokter tidak sebanding atau signifikan dengan jumlah warga yang ada di Bandar Lampung. Selain itu juga APBD 2016 sudah disahkan, jadi mana mungking program dokter menyembuhkan pasiennya langsung ke rumah warga akan bisa terwujud,” ujar Herman HN kepada Thobroni Harun.
Sementara itu, Thobroni menjawab dengan tegas dan lantang .”Insha Alah semua itu akan terwujud. Dengan ijin Allah SWT program dokter masuk kerumah warga bisa dilaksanakan. Selain itu juga akan menaikan insentif RT dua kali lipat dari Rp750 ribu menjadi Rp 1,5 juta. Dokter juga memeriksa lingkungan disekitar masyarakat agar sehat. Dana kesehatan kita ini besar mencapai. Rp60 miliar ,” jelas Thobroni.
Suasana semakin memanas ketika pendukung calon nomor 3 mulai meneriaki Herman HN yang sedang berbicara di depan panggung.
Moderator debat, Dr.Erina Pane, langsung mengingatkan agar para pendukung dan penonton bisa menjaga kenyamanan dan ketertiban dalam debat.
“Saya memohon sekali lagi bagi para pendukung Paslon agar jaga suasana aman dan nyaman,” harap moderator.
Sebelum kondisi debat semakin memburuk sang moderator memberhentikan acara siaran langsung dari Radar Televisi dengan iklan Pilwakot 3 Paslon secara bergantian.
Selanjutnya setelah iklan ditayangkan. Herman HN kembali mengulang soal program Thobroni, yakni dokter yang mengobati pasiennya ke rumah warga secara langsung.
“(Itu) Pemborosan biaya dan sebaiknya masyarakat antre bila ingin berobat ke dokter atau Puskesmas,” jelas Herman HN.
Thobroni tak mau kalah. “Saya meminta Herman HN untuk kontrol karena tidak enak dilihat orang banyak. Insallah kami akan mampu dan berkompetisi. Ide program ini adalah kekinian dan terbaru,” katanya.
Perdebatan seakan tampak sengit hanya antara Herman HN dengan Thobroni Harun. Calon walikota dai jalur independen, Muhammad Yunus; sepada malam tadi seolah menjadi pencerah bagi Herman dan Thobroni.
“Saya ini heran. kandidat nomor 2 dan 3 kan selama lima tahun bersama-sama memimpin kota ini. Kenapa situasinya menjadi seperti ini?” ujar Yunus.
Mas Alina Arifin