Demo Wartawan di Dinkes Lampura Diduga karena Salah Paham

Aksi damai yang dilakukan oleh wartawan sebagai bentuk protes dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum pegawai Dinas Kesehatan
Aksi damai yang dilakukan oleh wartawan sebagai bentuk protes dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum pegawai Dinas Kesehatan.
Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby|Teraslampung.com

Kotabumi–Sekretaris Dinas Kesehatan, Edi Kusnadi menilai aksi protes dari sejumlah wartawan yang ditujukan pada bawahannya dan instansinya semata – mata ‎disebabkan oleh kesalahanpahaman antar kedua belah pihak.

“Persoalan ini hanya miss komunikasi saja. ‎ Mungkin salah paham dan salah tafsir saja,” kata Edi, Senin (19/3/2018).

Keyakinannya ini dilandasi oleh pengakuan yang disampaikan oleh Adhy Pramana, bawahannya‎. Bawahannya itu dengan tegas membantah tak pernah mengucapkan perkataan seperti yang ditudingkan padanya.

Jika memang Adhy mengatakan hal itu maka pihaknya tak akan malu untuk menyampaikan permintaan maaf. Bahkan, ia mengaku telah menyarankan kepada perwakilan salah seorang wartawan yang menghubunginya untuk menempuh jalur hukum saja terkait persoalan ini.

“Kalau tidak ada titik temunya, silakan tempuh jalur hukum sajalah. Saya bilang itu kepada salah seorang wartawan yang menghubungi saya,” jelasnya.

‎Edi juga mengatakan, persoalan yang menimpa bawahannya itu kini sedang ditangani oleh pihak Inspektorat. Pemeriksaan atas Adhy mulai dilakukan hari ini juga. Apapun hasil pemeriksaanya, ia dan bawahannya akan siap ‎menerima.

“Saya diminta untuk mendampingi pak Adhy dalam pemeriksaan itu. Apapun hasilnya, kami siap menjalankannya,” kata dia.

Sebelumnya, puluhan wartawan Lampung Utara yang tergabung dalam PWRI, KWRI, dan PJI-D ‎menggelar aksi damai sebagai reaksi dari dugaan pelecehan profesi wartawan yang dilakukan oknum pegawai Dinas Kesehatan, Senin (19/3/2018).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, dugaan pelecehan ini sendiri berawal dari persoalan langganan koran yang ditolak oleh Dinas Kesehatan. Penolakan ini disampaikan oleh Adhi Pramana yang ditunjuk untuk mengurusi kerja sama dengan media‎ kepada wartawan tersebut.

Adhi beralasan, Dinas Kesehatan hanya berlangganan koran dengan media dari Lampung saja. Sementara, koran yang coba ditawarkan berasal dari luar Lampung. Kebijakan ini terpaksa diambil guna menyiasati ketersediaan anggaran untuk media yang minim.

Persoalan kemudian melebar lantaran percakapan antara Adhy dan salah seorang wartawan yang belakangan diketahui bernama Sudirman (Intel Media) dianggap telah melecehkan wartawan. Yang bersangkutan dikabarkan mengeluarkan pernyataan yang berbau menyerang kehormatan profesi wartawan.

Aksi damai ini dilakukan di tiga tempat, yakni kantor Dinas Kesehatan, kantor Pemkab dan kawasan tugu Payan Mas Kotabumi. Di tiga lokasi itu, mereka menuntut sikap tegas dari Pemkab terkait persoalan tersebut.