Dengan Aplikasi Teknologi Nuklir, BPTPTH Lampung Temukan Bibit Jati Unggul

Bagikan/Suka/Tweet:
Sekdaprov Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan sambutan pada Seminar Hasil-Hasil Litbang Teknologi Perbenihan, Silvikultur dan Kelembagaan dalam Peningkatan Produktivitas Hutan dan Lahan,  di Hotel Emersia, Selasa (11/8).

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (BPTPTH) Lampung menemukan bibit jati unggul yang dihasilkan melalui aplikasi tenologi nuklir. Dengan inovasi tersebut bibit jati dapat tumbuh lebih cepat dengan diameter lebih besar. Ke depan, hasil aplikasi teknologi ini diharapkan dapat diterapkan di Provinsi Lampung.

“Teknik  pemuliaan mutasi dengan iradiasi sinar gamma dapat menghasilkan tegakan jati dengan diameter rata-rata 32 cm dan tinggi 19 meter dalam waktu delapan tahun. Selain itu, iradiasi sinar gamma meningkatkan kualitas benih, dan pertumbuhan bibit untuk beberapa jenis benih tanaman hutan,” kata  peneliti dari BPTPTH Bogor Ir. Zanzibar, pada  Seminar Hasil-Hasil Litbang Teknologi Perbenihan, Silvikultur dan Kelembagaan dalam Peningkatan Produktivitas Hutan dan Lahan,  di Hotel Emersia, Selasa (11/8).

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Arinal Djunaidi mengharapkan hasil penelitian tersebut dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan lingkungan hidup, dan kehutanan khususnya di Provinsi Lampung.

“Salah satu yang dihadapi saat ini yaitu masalah air. Karena tanpa air tidak dapat menyuburkan alam dan hutan. Untuk itu salah satu yang perlu dibenahi yaitu catchment area. Seperti di  irigasi Batu Tegi,” ungkap Sekda.

Peneliti lain dari dari BPTPTH Dr. Dede Drajat, mengemukakan teknik penanganan benih dan bibit untuk menghasilkan bibit yang memenuhi standard benih dan bibit bersertifikat. Selain itu kurniawati P. Putri yang juga peneliti dari BPTPTH menyampaikan makalah tentang peran teknologi perbenihan dalam peningkatan produktifitas hutan penghasilan energi dan obat-obatan.

Tim peneliti dari BPK Palembang juga telah berhasil merumuskan teknik budidaya yang mampu
meningkatkan riap pertumbuhan tanaman khas lokal Sumatera Selatan, yakni tembesu.

Kepala Badan Litbang dan Inovasi KLHK, Dr. Hendry Bastaman, MES, mengaskan bahwa  peningkatan produktivitas hutan merupakan salah satu strategi kebijakan KLHK.

“Hal ini membutuhkan dukungan peran Badan Litbang dan inovasi.  Badan Litbang bangga beberapa hasil riset mengenai teknologi perbenihan, silvikultur dan kelembagaan telah dihasilkan guna mendukung strategi KLHK tersebut. Hasil-hasil riset tersebut tidak hanya tertumpuk dalam bentuk makalah-makalah tetapi juga dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Kepala Badan Litbang diwakili Kapuslitbang Hutan.