Hukum  

Densus 88 Antiteror Mengamankan Ahli Perakit Bom Anak Buah dr Azahari di Lamteng

Rumah terduga teroris bernama Syafrudin alias Taufiq Bulaga alias Upik Lawangan.di Kampung Sribawono, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah sudah dipasangi garis polisi. (Foto: Ist)
Rumah terduga teroris bernama Syafrudin alias Taufiq Bulaga alias Upik Lawangan.di Kampung Sribawono, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah sudah dipasangi garis polisi, Selasa (24/11/2020) (Foto: Ist)
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin | Teraslampung.com

LAMPUNG TENGAH–Tim Detasemen khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dikabarkan telah mengamankan terduga teroris ahli perakit bom jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di Kampung Sribawono, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, pada Selasa (24/11/2020) lalu.

Informasi yang diterima teraslampung.com, terduga pelaku yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri tersebut, bernama Syafrudin alias Taufiq Bulaga alias Upik Lawangan. Terduga pelaku tersebut, merupakan anak buah kesayangan dari dr. Azahari teroris asal Malaysia yang telah ditembak mati di Batu, Malang, Jawa Timur pada 2005 lalu.

Selain mengamankan terduga pelaku, tim Densus 88 Antiteror mengamankan beberapa bahan dasar diduga digunakan untuk merakit bom, senjata api rakitan, senjata tajam serta beberapa barang lainnya.

Safrudin alias Taufiq Bulaga alias Upik Lawangan yang ditangkap Densus 88 Antiteror ini, merupakan pentolan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) di Poso dan sekaligus ahli merakit bom dan senjata api, bahkan dia juga dijuluki sebagai professor bom di kelompoknya.

Selama bersembunyi di Lampung, terduga pelaku menggunakan nama samara dan sudah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak beberapa tahun lalu.

Kepala Kampung (Kakam) Sribawono, Eko Widodo saat dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan salah satu warganya bernama Syafrudin oleh tim Densus 88 Antiteror. Menurutnya, salah satu warganya yang diamankan tersebut, sudah lama tinggal di kampung Sribawono sejak 8 tahun lalu.

“Ya benar, saya dapat kabarnya itu dari anggota tim Densus tapi dia (Syafrudin) sudah diamankan. Dia (Syafrudin) ini tinggal bersama istri dan kelima anaknya,”ujarnya kepada teraslampung.com, Kamis (26/11/2020).

Selama tinggal, kata Eko Widodo, kesehariannya Syafrudin ini ternak bebek (itik) untuk dijual dan dia orangnya baik tidak pernah ada masalah, baik itu dengan tetangga maupun warga lainnya di Kampung Sribawoni ini.

“Kalau gelagat mencurigakan atau ada kegiatan-kegiatan dirumahnya, selama ini sepertinya tidak ada. Namun dia (Syafrudin) ini, orangnya memang tertutup,”ungkapnya.

Saat ditanya mengenai barang apa saja yang disita oleh tim Densus 88 Antiteror. Eko mengatakan, tidak mengetahui secara pasti barang apa saja yang diamankan atau dibawa tim Densus 88 Antiteror tersebut.

“Saya tidak begitu paham barang apa saja yang disita, kalau kabar yang saya dapat katanya ada bahan yang digunakan untuk membuat senjata api dan beberapa barang lainnya yang dibawa,”pungkasnya.

Sementara Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad saat dikonfirmasi terkait adanya penangkapan terduga pelaku jaringan teroris tersebut, membenarkan adanya giat Densus 88 Antiteror di Lampung.

“Benar, ada giat (penangkapan) Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Lampung,”ujarnya.

Namun kata Kombes Pol Zahwani Pandra Arsayad, pihaknya tidak bisa menjelaskan secara mendalam mengenai adanya giat Densus 88 Antiteror di Lampung tersebut.

“Untuk keterangan lengkapnya seperti apa giat Densus 88 tersebut, langsung saja ke Kadivhumas Mabes Polri. Yang jelas, kami tidak bisa menjelaskannya untuk hal ini,”tandasnya.