Di Bir Ali, Jemaah Lansia dan Berisiko Tinggi Dianjurkan Niat Ihram di Bus

Jamaah haji lanjut usia asal Indonesia (Foto: Kemenag)
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Kementerian Agama RI, Akhmad Jauhari, menganjurkan  jamaah haji Indonesia yang lanjut usia (lansia) dan berisiko tinggi (risti) untuk melakukan niat ihram di bus.

“Jemaah lansia/risti sebaiknya dianjurkan niat ihramnya di bus, tidak ikut turun ke masjid miqat, karena kondisi mereka dan waktu yg tersedia sangat terbatas di miqat Bir Ali,” kata Jauhari, Minggu, 14 Juli 2019.

Selain itu, ia juga mengimbau agar semua petugas kloter (TPHI, TPIHI, TKHI, Karom dan Karu) sebelum bus bergerak harus memastikan bahwa semua jamaah sudah berniat ihram.

Sebelumnya, telah dikeluarkan edaran kepada para kasektor bahwa semua jemaah gelombang 1 ketika berangkat menuju Makkah harus sudah berpakaian ihram di hotel.

“Setiap sopir bus yang mengangkut jemaah sebelum berangkat harus diingatkan untuk menuju miqat Bir Ali/Zulhulaifah, karena mereka hampir semua petugas musiman,” tambah Jauhari.

Jauhari mengingatkan bahwa jika terjadi bus tidak mampir di miqat Bir Ali karena supir tidak tahu jalan, maka harus diingatkan untuk kembali ke Bir Ali.

“Namun jika telah melewati jarak kurang lebih 150 km sebaiknya berniat ihram dengan mengambil garis lurus miqat Juhfah,” imbuhnya.

Sedangkan jika terjadi bus sampai tiba di Makkah jemaah belum berniat ihram maka solusinya harus keluar lagi dari Makkah dengan jarak dua marhalah (89 km). Atau niat ihram di hotel/pondokan di Makkah dengan membayar dam (denda).

Kemenag