Dian Sastro Motivasi Peserta BPUN

Peserta BPUN Way Kanan membaca dan mendiskusikan kisah hidup Dian Sastro.
Bagikan/Suka/Tweet:

Way Kanan,Teraslampung.com – Pola pembelajaran orang dewasa sebagai upaya membangkitkan motivasi yang berasal dari dalam diri peserta diterapkan dalam pelaksanaan Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) yang digelar C GP Ansor Way Kanan Lampung di Pesantren Assiddiqiyah 11 mulai 25 April 2016. Salah satu tokoh didiskusikan ialah artis peran Dian Sastrowardoyo.

“Selain kecantikan dan kepandaian, Dian Sastro juga memiliki kelebihan lain, yakni rendah hati, mengaku tidak cantik dan tidak memiliki apa-apa. Saya termotivasi dengan kisah hidupnya,” kata Zakiroh Mutawakkil, di Kampung Labuhan Jaya, Kecamatan Gunung Labuhan, Sabtu (30/4).

Saat Ariawan Sastrowardoyo, ayahnya meninggal dunia, Dewi Parwati Setyorini, ibu Dian mengingatkan jika dirinya bukan anak orang kaya dan tidak bisa menyekolah Dian jika dirinya tidak berusaha sendiri atau mandiri. Mualaf alumni S2 Universitas Indonesia itu sebelum ternama melakukan riset terhadap putri-putri terkenal.

“Dian melihat nama-nama besar yang tidak lahir dari kemudahan. Berbekal uang sumbangan dari para pelayat ayahnya, Dian belajar di sebuah sekolah kepribadian. Setiap pagi, ia juga melatih disiplin, jogging berkilo-kilometer dari Jatinegara hingga ke Cawang, ikut seni bela diri. Kelelahan yang saya jalani di BPUN belum seberapa dibandingkan dengan Dian Sastro. Kami termotivasi untuk belajar lebih keras lagi,” ujar alumni SMK Gajah Mada Bandar Lampung itu lagi.

Selain memberikan pelajaran ilmu akademik lima hari dalam seminggu, bimbingan ruhani istiqomah dan mengajarkan kecakapan hidup, seperti ilmu jurnalistik. BPUN, juga mendiskusikan keteladanan dan inspirasi dari tokoh internal Nahdlatul Ulama (NU) seperti KH Mustofa Bisri yang akrab disebut Gus Mus, termasuk mediskusikan tokoh-tokoh berprestasi dan inspiratif guna memotivasi peserta yang dikarantina selama satu bulan penuh di pesantren asuhan Kiai Imam Murtadlo Sayuthi.

“Cakarawala yang luas akan membuat generasi muda NU tidak menjadi katak dalam tempurung,” ujar Ketua PC GP Ansor Way Kanan Gatot Arifianto setelah memberi pelatihan jurnalistik kepada peserta BPUN 2016.