Teraslampung.com, Kotabumi–Pemerintahan Penjabat Bupati Aswarodi sepertinya memang layak diberi rapor merah oleh HMI Cabang Kotabumi, Lampung Utara. Sebab, pengelolaan tata pemerintahan atau keuangan di sana dinilai buruk.
Buktinya, tiga bulan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) di lingkungan Pemkab Lampung Utara hanya mampu dibayarkan satu bulan saja. Adapun dua bulan sisa tunggakannya tidak jelas nasibnya.
Kepastian rencana pembayaran TPP ini pun baru dilakukan setelah mendapat unjuk rasa dari HMI belum lama ini. Kala itu, pembayaran seluruh tunggakan TPP menjadi salah satu tuntutan yang lantang disuarakan oleh HMI Cabang Kotabumi.
“Satu bulan TPP sudah pasti akan kami bayar,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Lampung Utara, Mikael Saragih, Rabu (11/12/2024).
Mengenai nasib dua bulan sisa tunggakan TPP lainnya, Mikael Saragih belum dapat memastikan apakah akan dapat dibayarkan atau malah hangus begitu saja. Alasannya, lagi-lagi karena masih menunggu dana masuk ke kas daerah.
“Ya, kalau dua bulan sisanya itu, kami harus nunggu dana masuk dulu,” dalihnya.
Sebelumnya, sejumlah pejabat Pemkab Lampung Utara mengeluhkan tiga bulan TPP mereka yang belum dibayarkan. Padahal, TPP ini sangat mereka harapkan untuk menopang kehidupan keluarga mereka tiap harinya.
Total pejabat Lampung Utara sendiri diperkirakan mencapai sekitar 1.000 orang. Tiap bulannya, total anggaran TPP yang dibayarkan oleh pemkab sebesar Rp6 miliar-Rp7 miliar. TPP yang belum dibayarkan adalah TPP bulan Oktober sampai dengan Desember.
Selain bermasalah dalam TPP, Pemkab Lampung Utara juga bermasalah dengan Alokasi Dana Desa atau ADD. Dari lima bulan tunggakan ADD, pemkab hanya mampu membayar dua bulan saja. Menariknya, kasusnya pun nyaris sama. Pembayaran ADD baru dilakukan setelah ada ancaman aksi unjuk rasa dari ribuan aparatur desa.
Menariknya, di saat aparatur desa dan pegawai menderita karena tidak menerima haknya, pemkab malah sibuk membangun sejumlah proyek fisik jelang akhir tahun. Informasi yang dihimpun, total nilai sejumlah proyek tersebut mencapai Rp30-an miliar.