Zainal Asikin|Teraslampung.com
LAMPUNG TENGAH — Petugas Medis Puskesmas Poncowati menyebutkan, luka gorokan dileher korban M Khairul Anwar (8) sedalam 10 centimeter. Sedangkan luka gorok ibunya, Sakiem (59), sedalam 25 centimeter. Akibat luka gorokan tersebut, tulang tenggorokan kedunya nyaris putus.
“Hasil pemeriksaan dan rekam medik sementara, luka gorokan di leher Sakiem sedalam 25 cm dan anaknya Irul sedalam 10 cm,”ujar Rosmeri, Jumat (15/7).
BACA: Seorang Ibu di Lamteng Gorok Leher Anaknya dan Lehernya Sendiri Hingga Tewas
Menurutnya, akibat luka gorokan tersebut, membuat nyawa keduanya tidak tertolong lagi dan langsung tewas dilokasi kejadian. Selain itu juga pisau yang digunakan untuk menggorok leher, membuat tulang tenggorokan Sakiem dan anaknya Khairul nyaris putus.
“Hal tersebut juga lah, yang membuat korban Sakiem dan anaknya Khairul banyak mengeluarkan darah hingga akhirnya meninggal dunia,”ujarnya.
Menurutnya, Sakiem menggorok leher anaknya M Khairul Anwar, setelah itu Sakiem bunuh diri menggorok lehernya sendiri, dugaannya karena frustrasi lantaran penyakit kanker payudara stadium empat yang diidapnya sejak satu tahun terakhir tak kunjung sembuh.
Diketahui, Sakiem (59) dan anaknya M Khairul Anwar (8) warga Gang Mawar Lk. VI Kelurahan Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, ditemukan tewas bersimbah darah dirumahnya dengan leher tergorok dan nyaris putus, pada Jumat (45/7/2016) sekitar pukul 07.00 WIB.
Tewasnya kedua korban tersebut diduga bunuh diri, Sakiem diduga frustrasi lantaran mengidap penyakit kanker payudara yang sudah sejak satu tahun terakhir tak kunjung sembuh menggorok leher anaknya sendiri, lalu menggorok lehernya sendiri.
Kejadian tersebut membuat geger warga yang tinggal di sekitaran rumah korban, warga langsung riuh dan ramai berdatangan ke rumah korban yang diketahui hanya tinggal berdua.
Tewasnya Sakiem dan anaknya M Khairul Anwar, diketahui pertama kali oleh putra sulungnya bernama Supriyanto (30) yang saat itu mendatangi rumah orangtuaya untuk menjemput adiknya M Khairul Anwar alias Irul untuk pergi ke sekolah.