Zainal Asikin|Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG — Diduga adanya provokasi, riPT buan warga Desa Bujuk Agung yang tergabung dalam Serikat Tani Korban Gusuran BNIL (PT. BNIL) terjadi bentrok dengan Pamswakarsa PT. Bangun Nusa Indah Lampung (PT.BNIL), pada Sabtu (1/10/2016) sekitar pukul 08.00 WIB. Massa membakar puluhan sepeda motor dan merusak satu unit mobil milik Pamswakarsa PT BNIL. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Menurut keterangan Sugiono, salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian kepada teraslampung.com mengatakan, bentrokan yang terjadi pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB, antara warga Bujuk Agung yang tergabung dalam STKGB dengan pihak Pamswakarsa PT BNIL, dipicu lantaran adanya provokasi yang diduga dilakukan oleh Pamswakarsa PT BNIL kepada warga.
Awalnya, kata Sugino, ada sekitar 400-an orang Pamswakarsa PT BNIL membawa satu alat berat mendekati puluhan tenda yang ditempati oleh ribuan warga Desa Bujuk Agung di lahan sengketa PT BNIL.
“Alat berat tracktor yang dibawa Pam Sawakarsa PT BNIL, mau menggusur tenda-tenda warga,”ujar Sugiono, Sabtu (1/10/2016).
Selain membawa alat berat, beberapa orang Pam Swakarsa PT BNIL juga membawa senjata tajam jenis golok dan parang, lalu Pam Swakarsa ini menantang warga dengan melakukan aksi membacok-bacokkan parang itu di tubuhnya sendiri. Pada saat itu, dilokasi hanya ada beberapa ratus warga saja yang berada di tenda.
“Warga terpancing provokasi itu dan emosi, karena tenda yang mereka buat dan ditempati akan digusur dan menantang warga pakai senjata tajam. Lalu warga membunyikan kentongan sebagai tanda bahaya,”ucapnya.
Karena provokasi itulah dan setelah mendengar bunyi kentongan, kata Sugiono, ribuan warga Bujuk Agung yang tergabung di STKGB, langsung berkumpul menuju ke lokasi tenda-tenda. Warga pun marah dan siap melakukan perlawanan atas tantangan pihak Pam Swakarsa PT BNIL.
Ribuan warga dengan membawa alat bambu runcing, langsung melakukan perlawanan menyerang ke arah rombongan Pam Swakarsa PT BNIL. Karena kalah jumlah, Pam Swakarsa lari tunggang langgang dan massa tetap mengejarnya sampai berjarak 500 meter hingga ke tempat posko milik mereka.
“Pam Swakarsa PT BNIL kabur, dan mereka meninggalkan sepeda motor dan mobilnya di posko. Massa yang emosi, langsung membakar dan merusak sepeda motor dan mobil milik mereka,”terangnya.
Menurutnya, jumlah sepeda motor yang dibakar dan dirusak massa ada sekitar 10-an unit, sementara untuk mobil satu unit. Sedangkan alat berat yang dibawa Pam Swakarsa untuk menggusur tenda warga, tidak dilakukan pengrusakan.
Dikatakannya, saat sebelum dan setelah beberapalama terjadinya bentrok warga dengan Pam Swakarsa PT BNIL, saat itu dilokasi hanya ada dua anggota polisi dari Polres Tulangbawang dan beberapa anggota Koramil yang melakukan penjagaan.
Sehingga petugas itu, tidak sanggup membendung ribuan massa dan menghadang agar tidak terjadinya bentrokan karena ulah provokasi Pam Swakarsa.
“Bentrokan ini tidak mungkin terjadi kalau pihak Pam Swakarsa PT BNIL tidak melakukan provokasi ke warga, apalagi mereka mau menggusur tenda-tenda dan menantang warga pakai senjata tajam,”ungkapnya.
Untuk kondisi dan situasi saat ini, kata Sugiono, sudah aman dan banyak puluhan anggota polisi dari Polres Tulangbawang dan Koramil melakukan penjagaan dilokasi.