Dikonsep Seperti Bandara, Pelabuhan Bakauheni tak Lagi Jual Tiket di Loket

Petugas ticketing Pelabuhan Bakauheni melakukan proses E-tiket penumpang sebelum naik ke kapal. Foto: Teraslampung.com/Zainal Asikin
Petugas ticketing Pelabuhan Bakauheni melakukan proses E-tiket penumpang sebelum naik ke kapal. Foto: Teraslampung.com/Zainal Asikin
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin | Teraslampung.com

LAMPUNGSELATAN—Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pengguna jasa penyeberangan di jalur penyeberangan Bakauheni – Merak, PT ASDP kini memberlakukan sistem tiket di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, dengan  mengadaptasi konsep seperti bandara. Dengan sistem ini, kini  tidak ada lagi penjualan tiket di loket di pelabuhan (on the spot).

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Suharto, mengatakan dengan sistem baru ini calon penumpang bisa memesan tiket melalui aplikasi Ferizy.

“Pemesanan dilakukan jauh-jauh hari atau minimal H-1 sebelum keberangkatan. Hal ini untuk menghindari antrian, sehingga perjalanan lebih terjamin, aman dan nyaman. Selain itu, untuk memastikan ketersediaan tiket dan memperlancar pelayanan di pelabuhan,” kata Suharto kepada Teraslampung.com, Senin (26/12/20220.

“Penumpang wajib beli tiket secara mandiri via Ferizy di gerai resmi ASDP seperti Indomaret, Alfamart, BRILink dan Agen Finpay (Delima Point) karena di Pelabuhan tidak ada penjualan tiket on the spot (di tempat),” tambahnya.

Selain tidak ada lagi penjualan tiket on the spot,  konsep baru Pelabuhan Bakauheni lainnya mengadaptasi layaknya bandara yakni adanya garbarata di dermaga eksekutif yang digunakan penguna jasa penyeberangan saat akan naik dan turun dari kapal.

Garbarata (boarding bridge/aviobridge) merupakan jembatan berdinding dan beratap yang menghubungkan merupakan sebuah jembatan berdinding seperti lorong yang menghubungkan pintu kapal dengan pintu ke dermaga eksekutif.

Suharto mengatakan, konsep ticketing on the spot tersebut, mengadaptasi sistem ticketing layaknya seperti di bandara dan  stasiun kereta api.

Penumpang yang baru turun dari kapal di demaga Pelabuhan Bakauheni berjalan di lorong garbarata.menuju ke anjungan dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni.
Penumpang yang baru turun dari kapal di demaga Pelabuhan Bakauheni berjalan di lorong garbarata.menuju ke anjungan dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni.

“Di industri transportasi ini, ada manifies penumpang. Jadi penumpang saat akan menyeberang, harus mengisi data diri secara lengkap dan jelas,”kata dia.

Menurutnya, jalur penyeberangan sebagai moda transportasi pelayaran ada kesamaan dengan moda transportasi lain. Dengan demikian, tidak ada lagi penjualan tiket on the spot di pelabuhan.

“Sistem ticketing tersebut, seperti di bandara. Penumpang bisa masuk dan melakukan penyeberangan  jika sudah membeli tiket dan melakukan manifes,”ujarnya.

Manifes ini, kata Suharto, hal yang penting, karena untuk memastikan orang atau barang yang dibawa sudah sesuai. Manifes digunakan untuk melakukan cek jika ditengah perjalanan terjadi sesuatu seperti kecelakaan, ini penting karena terkait hak asuransi penumpang dan memperlancar proses perjalanan.

“Manifes merupakan dokumen berisi keterangan daftar penumpang kapal, kargo, kendaraan dan awak kapal yang terdaftar dan sudah berada di dalam transportasi kapal siap diangkut menuju tempat tujuan,”ungkapnya.

Menurutnya,  pengelola penyeberangan memberlakukan untuk penumpang yang telah membeli tiket agar dapat mengatur waktu di hari H (keberangkatan) agar tidak terlambat dan melakukan check in dua jam sebelum jadwal keberangkatan kapal.

Selanjutnya, pengguna jasa penyeberangan yang telah membeli tiket, agar dapat mengatur waktu di hari H (keberangkatan) agar tidak terlambat dan melakukan check in dua jam sebelum keberangkatan.

“Konsep ini sama juga seperti di bandara, dan kami (ASDP) akan terus memberlakukan seperti itu di pelabuhan Bakauheni,”terangnya.

Pada saat angkutan mudik  Idul Fitri 1443 H/2022, penumpang yang akan melakukan penyeberangan didapati masih banyak membeli tiket on the spot di pelabuhan. Pihak ASDP Cabang Bakauheni masih memberikan toleransi, meski saat itu sudah diberlakuan pembelian tiket secara online (Ferizy) dan melakukan manifies.

“Masa mudik Idul Fitri  kemarin merupakan  transisi dan masih diberikan toleransi. Kami melihat, sebagian besar masyarakat tidak pulang mudik lebaran selama dua tahun terakhir karena kondisi pandemi Covid-19. Kedepan, tidak ada lagi penjualan tiket on the spot di pelabuhan,”kata dia.