Bandarlampung--Pada senin pagi (14/03/16) para aktivis anak dan perempuan menyambangi salah satu perancang busana (desainer) yang cukup terkenal di Provinsi Lampung Bapak Aan Ibrahim di galeri miliknya di jalan Perintis Kemerdekaan.
Selain berbincang mengenai perkembangan usaha kreatif mandiri terkait busana yang mengangkat potensi kekayaan budaya daerah, para aktivis itu juga mendiskusikn persoalan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan yang belakangan marak terjadi.
Menurut Aan Ibrahim, banyak faktor yang memicu perihal kekerasan dan kejahatan itu serta apa saja langkah yang harus dilakukan.
“Dengan adanya gerakan pencegahan diharapkan mampu mengatasi dan mencari solusi agar kejahatan terhadap anak dan perempuan tidak lagi terjadi serta menuntut pemerintah mendukung yang notabene mereka aktivis gerakan sebagai perpanjangan tangan pemerintah,” katanya.
Selain itu, kata Bang Aan, harus ada kejelasan tentang apa saja yang dikatakan kekerasan dan mana yang bukan, khususnya pola didik guru di sekolah.
“Kemudian persoal kejahatan terhadap perempuan juga banyak faktornya maka dari itu perlu adanya sentuhan khusus pemerintah, salah satunya mereka yang peduli akan hal itu,” katanya.
Berkaitan itu juga rencana awal gerakan para aktifis anak dan perempuan akan mengadakan sosialisasi pembekalan dan pengukuhan konselor (24/03/16) tiap kecamatan yang ada di Kota Bandar Lampung.
Pada kesempatan itu dilaporkan bahwa beberapa figur baik dari kalangan pengusaha, politisi, birokrat dan tokoh penting lainnya menyambut baik bahkan mensupport suksesi gerakan tersebut.
KLI/BL/Tim Komeds