Diperiksa Enam Jam, Azwar Yacub Bantah Pukul Ketua AMPG Lampung

azwar yacub datangi polda lampung
Azwar Yaqub (kemeja merah) bersama istrinya saat akan masuk ke ruangan penyidik Subdit I Ditreskrimum Polda Lampung, Senin siang (9/1/2017).
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Anggota DPRD Lampung dari Partai Golar, Azwar Yacub, membantah memukul Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Lampung, Fasni Bima. Hal itu diungkapkan Azwar ketika diperiksa penyidik Subdit I Ditreskrimum Polda Lampung untuk dimintai keterangan, Senin (9/1/2017).

Azwar Yacub diperiksa selama enam jam mulai pukul 13.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Usai menjalani pemeriksaan penyidik dengan status sebagai tersangka, Azwar Yacub mengatakan dirinya telah menjawab sebanyak 27 pertanyaan yang diajukan penyidik terhadap dirinya.

Menurut Azwar, semua pertanyaan tersebut ia jawab dengan jelas kepada penyidik meskipun ia tidak memiliki kuasa hukum.

“Pemeriksaannya sudah selesai, ada 27 pertanyan tadi yang diajukan penyidik ke saya. Alhamdulilah, dari 27 pertanyaan itu, sudah saya jawab dan jelaskan semua ke penyidik,”ujarnya, Senin (9/1/2017) malam.

Azwar membantah, tuduhan bahwa dirinya telah melakukan pemukulan terhadap Ketua AMPG Lampung, Al Fasni Bima.

Menurutnya, saat itu ia datang ke kantor DPD Golkar Lampung, untuk mengambil surat pemberitahuan dari Miswan Rodi mengenai rencana kedatangan Plt Ketua DPD I Partai Golkar, Letjen (Purn) Lodewijk Friedrick Paulus.

“Saya datang ke kantor DPD Golkar hanya mau ambil surat pemberitahuan rencana Plt Ketua DPD I Partai Golkar yang mau datang ke Lampung. Kebetulan surat itu, ada di pak Miswan Rodi dan dia (Miswan) ada di kantor tersebut. Saya dapat perintah dari pak Ismet Roni, untuk mengambil suratnya,”ungkapnya.

Selanjutnya, kata Azwar, setibanya di kantor DPD I Partai Golkar tersebut, Azwar mengaku bertemu dengan Fasni Bima. Saat bertemu, ia sama sekali tidak menyentuh Fasni sedikitpun apalagi sampai memukulnya.

“Saat bertemu Fasni, nyenggol aja tidak apalagi mukul jadi tidak ada dan tidak benar itu. Kalau memang dipertemukan dengan Fasni, saya siap agar jelas masalahnya dan saya tidak memukulnya,”jelasnya.

Azwar juga membantah bahwa dirinya membawa massa saat mencoba akan menduduki kantor DPD I Partai Golkar. Menurutnya, saat itu ia datang hanya bersama sopir pribadinya. Sehingga tuduhan terhadap dirinya yang membawa massa, itu sangatlah tidak benar.

“Kalau saya dikatakan bawa massa, itu nggak benar. Karena saya datang hanya berdua sama sopir pribadi saya, malah justru sebaliknya ada orang yang menyerang saya dan saya tidak mengenal orang tersebut,”tandasnya.