Feaby/Teraslampung.com
KOTABUMI–Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara, Maya Metissa menyatakan siap membayarkan uang jasa pelayanan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang menjadi tuntutan para pegawainya.
“Hari ini akan kami selesaikan, namun bendahara belum menyanggupi untuk dapat menyelesaikannya. Tapi akan kita upayakan dengan tidak menggar delik-delik hukum,” kata Maya usai pertemuan dengan para perwakilan pendemo, Selasa (3/5).
Menurut Maya, belum dibayarkannya uang jasa pelayanan dari BPJS yang menjadi hak para pegawainya ini bukan dikarenakan oleh faktor kesengajaan melainkan karena faktor keterlambatan proses penginputan data yang mesti dilakukan pihaknya. Proses penginputan data ini merupakan mekanisme awal yang harus dilakukan dalam pencairan uang jasa pelayanan BPJS tersebut.
“Kendalanya terjadi dalam proses verifikasi berkas rekam medik dan juga ada klaim pending (ditunda,red), ini yang jadi persoalan terlambatnya pembayaran uang jasa itu,” jelasnya.
Maya mengatakan, banyaknya kendala yang dihadapi dalam proses penginputan data ini yang menyebabkan proses pencairan uang jasa pelayanan dari BPJS kepada para pegawai RSUD dari bulan Februari – April belum terbayarkan. Namun, ia telah menginstrusikan kepada operator untuk segera memasukkan data tersebut supaya pencairan uang jasa pelayanan tersebut dapat segera diproses.
“Sudah beritahukan kepada petugas entry untu segera menginput data tersebut. Kalau proses itu selesai, maka dana itu dapat segera dicairkan,” katanya.
Sebelumnya, ratusan tenaga medis yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara menggelar aksi demonstrasi di pelataran parkir RSUD, Selasa (3/5) pagi mempertanyakan tentang transparansi dana BPJS.
Tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan karyawan RSUD ini menuntut pihak manajemen RSUD terbuka mengenai pendistribusian dana BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang diperuntukkan bagi para tenaga medis RSUD. Apalagi, dana BPJS yang menjadi hak dari para tenaga medis yang didapat dari melayani pasien sudah empat bulan belum dibayarkan.