Hukum  

Dituduh Menganiaya, Joni Depisa Laporkan Balik Dokter Ari Candra ke Polisi

Joni Depisa, menunjukan bukti laporan baliknya
Joni Depisa, menunjukan bukti laporan baliknya.
Bagikan/Suka/Tweet:
Feaby|Teraslampung.com
Kotabumi–Lantaran tak terima dituduh menganiaya, Joni Depisa (30) warga Desa Gedung Ketapang, Sungkai Selatan, Lampung Utara (Lampura) melaporkan balik dokter Ari Candra Ifanda ke Mapolres.

Joni Depisa melaporkan Ari Chandra dengan tuduhan kelalaian dalam penanganan pasien sehingga menyebabkan kakak perempuannya yang dirawat di RS Handayani meninggal dunia, belum lama ini. Sebelumnya, Ari Chandra melaporkan Joni Depisa dengan dugaan sangkaan penganiayaan.

“Saya dilaporkan ke polisi oleh dokter Ari dengan tuduhan penganiayaan. Padahal, saya sama sekali tidak memukulnya. Jadi, tuduhan ini sangat tidak berdasar,” tegas Joni sembari menunjukan surat bukti laporannya dengan nomor : STPL/707/B-1/V/2018/Polda Lampung/SPKT Res LU di kediamannya, Jumat (1/5/2018).

Kendati demikian, dalam laporannya itu, ia tidak mempersoalkan aksi pemukulan yang dilakukan dokter Ari. Ia hanya mempersoalkan dugaan kelalaian ‎yang dilakukan oleh yang bersangkutan saat melayani kakak perempuannya yang terbaring sakit kala itu. Diduga akibat kelalaiannya itulah nyawa kakak perempuannya yang sempat tak sadarkan diri akhirnya meninggal dunia.
“Saya enggak mempersoalkan pemukulan yang dilakukannya. Yang saya persoalkan hanya dugaan kelalaian dia dalam penanganan kakak perempuan saya Mei Ria yang saat itu dalam keadaan tidak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia,” urainya.

Adapun kronologi kejadian sendiri yang berujung pada pelaporan dokter Ari Chandra menurut versi Joni Depisa berawal saat ia membesuk almarhum kakaknya itu pada 4 Mei 2018 lalu. Saat itu, kondisi kakaknya dalam keadaan kritis.

Saat itu, kakaknya sedang diberi bantuan pernapasan oleh seorang dokter yang belakangan diketahui bernama Ari Chandra. Naluri sebagai adik yang tak ingin kehilangan kakak perempuannya menggerakannya bertanya kepada dokter itu seputar alat medis untuk menyelamatkan kakaknya.

Sayangnya, pertanyaannya sama sekali tidak dihiraukan oleh yang bersangkutan. Merasa tak ada tanggapan, Joni kemudian berusaha meraih tangan dokter Ari untuk mendapat perhatian. Bukannya mendapat respon positif, dokter Ari malah menepis tangannya yang dilanjutkan dengan memukulnya. Mendapat pukulan yang tak pernah disangkanya tersebut, Joni secara refleks berusaha menangkisnya.

‎”Tapi dia malah menepis tangan saya lalu memukul saya. Pukulan itu bisa saya tangkis,” kisah Joni.

Sanak keluarga yang ada di sekitar lokasi berusaha melerai dan menenangkan keduanya. Namun, ternyata dokter Ari kembali berusaha mendekatinya dan memukulnya. Ia pun tak terima dengan aksi tersebut dengan berusaha mendekati yang bersangkutan.

Ia sempat mempertanyakan apakah tindakan yang dilakukannya ini sesuai dengan kode etik dokter yang dijunjung oleh mereka. Tapi, bukannya mendapat penjelasan, yang bersangkutan malah melontarkan ancaman kepadanya sembari ngeloyor pergi begitu saja meninggalkan kakaknya tanpa ada sepotong penjelasan apapun pada mereka.

‎”Saya bertanya padanya apakah seperti itu kode etik seorang dokter, tapi dia menunjuk saya sambil berkata ‘awas kamu’ dan langsung meninggalkan pasien begitu saja tanpa memberikan penjelasan ke keluarga,” beber dia.

Di sisi lain, dokter Ari Candra tak menampik telah melaporkan Joni Depisa ke pihak kepolisian. Perkara ini telah ditangani oleh pihak pengacaranya. Sayangnya, ia sama sekali tidak mau bercerita kronologi kejadian menurut versinya.

“Iya saya yang laporan. Tapi untuk selanjutnya, semua persoalan ini sudah diurus sama pengacara saya. Saya serahkan semuanya ke kuasa hukum saya,” paparnya melalui ponselnya.