Ditutup karena Gelombang Tinggi, Pelabuhan Bakauheni Kembali Dibuka

Penumpang yang baru turun dari kapal di demaga Pelabuhan Bakauheni berjalan di lorong garbarata.menuju ke anjungan dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni.
Penumpang yang baru turun dari kapal di demaga Pelabuhan Bakauheni berjalan di lorong garbarata.menuju ke anjungan dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni.
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin | Teraslampung.com

LAMPUNGSELATAN-Penyeberangan Pelabuhan Bakauheni  menuju Pelabuhan Merak dan sebaliknya yang sebelumnya sempat ditutup sementara akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi, sudah kembali normal melayani penyeberangan angkutan arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022-2023, Minggu (1/1/2023) dinihari

Sebelumnya, jalur penyeberangan Pelabuhan Bakauheni-Merak dan sebaliknya ditutup pada Sabtu (31/12/202) sore pukul 16.00 WIB akibat cuaca buruk. Penundaan keberagkatan kapal ini, merupakan ketiga kalinya selama libur Natal dan Tahun Baru 2022-2023.

Penutupan penyeberangan itu dilakukan pihak manajemen PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) setelah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terkait kondisi cuaca yang melanda perairan Selat Sunda.

Sehubungan dengan hal itu, pihak Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VIII Provinsi Banten selaku otoritas pelabuhan, meminta ASDP untuk menunda keberangkatan kapal hingga keadaan cuaca dinyatakan aman untuk kapal berlayar.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Suharto menuturkan, layanan penyeberangan angkutan arus balik libur Nataru 2022-2023 Pelabuhan Bakauheni-Merak dan sebaliknya Merak-Bakauheni, sudah kembali dibuka mulai sejak tadi semalam hingga saat ini.

“Semalam sekitar pukul 21.50 WIB mulai dibuka lagi jalur penyeberangan Pelabuhan Bakauheni-Merak, tapi baru tiga dermaga yang dioperasikan yakni dermaga 1, 2 dan 3 reguler. Sementara untuk layanan ekspres (eksekutif) belum dioperasikan,”kata dia kepada teraslampung.com, Minggu (1/1/2023).

Kemudian, kata Suharto, layanan penyeberangan tersebut kembali normal, Minggu (1/1/2023) dinihari dan semua layanan yakni dermaga 1-6 reguler serta dermaga 7 ekspres (eksekutif) telah dioperasikan semua melayani angkutan arus balik libur Nataru 2022-2023.

“Jalur penyeberangan berangsur normal, mulai Minggu dini hari tadi hingga saat ini,”ujarnya.

Suharto menambahkan, calon penumpang yang akan menyeberang, diharapkan dapat memahami kondisi cuaca ekstrim yang sedang melanda hampir seluruh wilayah Indonesia. BMKG memperkirakan, seluruh wilayah Indonesia akan diguyur hujan dengan intensitas lebat selama periode libur Tahun Baru 2023.

Kondisi cuaca ekstrem yang dapat berubah sewaktu-waktu ini, lanjutnya, berdampak pada terganggunya layanan penyeberangan yakni proses sandar dan waktu pelayanan bongkar muat kapal. Jika dilakukan penutupan operasional sementara, tentunya sesuai instruksi dari BPTD selaku otoritas pelabuhan.

“Kami imbau kepada pengguna jasa penyeberangan, dapat memahami dinamika di lapangan. Dimana potensi keterlambatan dalam waktu pelayanan dapat terjadi, karena penundaan jadwal keberangkatan kapal disebabkan kondisi cuaca. Kami telah berkomitmen mengutamakan aspek keselamatan pelayaran, dan tentunya keselamatan seluruh pengguna jasa ferry,”pungkasnya.