TERASLAMPUNG.COM—Dorong Zona Hijau PMK dan menjelang Hari raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025, Provinsi Lampung bersama Badan Karantina Indonesia (Barantin) melakukan kampanye ring vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap 2.000 hewan ternak. Pemusatan kegiatan vaksinasi ini di Mat Aji Cattle, Kabupaten Lampung Tengah, pada Selasa (20/5/2025).
Selain di Provinsi Lampung, Kampane ring vaksinasi PMK terhadap hewan ternak ini dilakukan secara serentak di empat Provinsi lainnya, yakni Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Deputi Bidang Karantina Hewan Badan Karantina Indonesia, Sriyanto mengatakan, kampanye vaksinasi terhadap hewan ternak ini difokuskan pada lima lokasi dengan radius minimal 5 hingga 10 kilometer di setiap provinsi.
Provinsi Lampung dipilih sebagai salah satu lokus vaksinasi PMK, karena sebagai sentra produksi ternak utama di Indonesia, yakni dengan populasi ternak mencapai 2,9 juta ekor pada tahun 2024 terdiri dari sapi potong, sapi perah, kambing dan domba.
“Jadi kegiatan vaksinasi ini, adalah upaya konkret untuk mengendalikan PMK. Harapannya, Lampung sebagai sntra produksi ternak bisa terbebas dari wabah ini (PMK),”kata dia dilokasi kegiatan, Selasa (20/5/2025).
Dalam pelaksanaannya, kata Sriyanto, terdapat dua jenis vaksin yang diberikan, yakni fokusutama pada vaksin PMK Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini, mengingat PMK merupakan penyakit menular dan berdampak besar terhadap produksivitas ternak serta perekonomian nasional.
“PMK bisa menurunkan produksi dan menghambat perdagangan hewan ternak, baik itu lolal maupun ekspor,”ujarnya.
Sriyanto mengutarakan, Provinsi Lampung menjadi pusat kampaye vaksinasi PMK terhadap hewan ternak, khususnya menjelang Hari Raya Idul Adha 1446/2025. Sementara pemusatan vaksinasi PMK di Lampung ini dilakukan di lima titik lokasi, diantaranya tiga titik di Kabupaten Lampung Tengah dan dua titik di Kabupaten Lampung Selatan.
“Kami giatkan kampanye vaksinasi PMK ini, karena memang salah satunya menyambut perayaan Idul Adha dimana ternak divaksinasi sebelum dilalulintaskan. Target vaksinasi selama dua hari pelaksanaan di Lampung, adalah 2.000 ekor ternak.,”ungkapnya.
Menurutnya, lalu lintas pengiriman hewan ternak untuk kebutuhan Idul Adha dari Lampung ini terbilang tinggi, yakni bisa mencapai 118.000 kali pengiriman terhitung sejak Januari 2025. Ia pun menegaskan, vaksinasi menjadi jaminan penting bahwa hewan kurban yang dilalulintaskan dalam kondisi sehat.
“Angka 118 ribu kali pengiriman ini diperkirakan akan terus meningkat, terlebih lagi menjelang Idul Adha dalam waktu dekat ini atau sekitar dua pekan lagi,”kata dia.
Populasi hewan ternak sapi potong di Lampung, lanjutnya, jumlahnya mencapai 820.246 ekor. Kemudian untuk hewan ternak kambing dan domba, jumlahnya hingga mencapai 1. 966.835 ekor.
“Saat ini, Lampung bisa dikatakan sebagai lumbung ternak terbanyak ketiga yang menyuplai ke beberapa wilayah lainnya di Indonesia,”terangnya.
Masyarakat pun diimbau, untuk berpartisipasi aktif dengan menghubungi Dinas Peternakan setempat guna mendapatkan layanan vaksinasi PMK terhadap hwan ternak gratis.
“Ini juga merupakan pemicu bagi stakeholder baik pusat maupun daerah, untuk konsisten melakukan vaksinasi setidaknya dua kalai dalam setahun,”pungkasnya.
Diketahui, Lampung sempat masuk zona kuning akibat infeksi PMK pada 2022 lalu. Dengan kampanye vaksinasi ini, diharapkan status Lampung bisa meningkat menjadi zona hijau yang berarti tidak ditemukan lagi kasus PMK.
Sementara Asisten Bidang Umum Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Lampung, Sulpakar mengatakan, Provinsi Lampung pertama kali terimbas PMK terhadap hewan ternak ini, pada Mei 2022. Kemudian kembali terimbas PMK lagi, itu Desember 2024 yakni di Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur sebanyak 213 ekor hewan ternak yang terdampak.
“Pada pengendalian PMK tahun ini (2025), Lampung menerima vaksinasi sebanyak 195.275 dosis. Pada per 16 Mei 2025, realisasis di 15 Kabupaten/Kota sebanyak 139.852 dosis. Untuk target vaksinasi PMK di Lampung tahun 2025 ini, sebanyak 370.550 dosis,”kata dia.
Ia mengapresasi langkah Barantin dan pemangku kepentingan dengan kampanye ring vaksinasi PMK. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergi dan kepedulian antar pemangku kepentingan, mulai dari Pemerintah Pusat, IDHKI, Gapuspindo hingga seluruh jajaran peternak, dokter hewan, dan tenaga teknis lapangan.
“Kepada pelaku usaha peternakan, saya ingatkan agar melalulintaskan hewan yang sehat dan telah divaksin, serta tidak melalulintaskan hewan bergejala sakit. Kita tidak boleh main-main dengan risiko, karena satu kelengahan bisa berdampak besar bagi seluruh ekosistem peternakan kita,”pungkasnya.
Ketua Dewan Pembina Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), didik Purwanto menyampaikan dukungan dan komitmennya terhadap program kampanye ring vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak tersebut.
“Kami apresiasi atas langkah Barantin ini, dan kami juga sudah mendelegasikan dokter hewan dan paramedis kami untuk beberapa hari dikrim ke desa-desa melakukan vaksinasi baik LSD maupun PMK,”kata dia.
Zainal Asikin I Teraslampung.com