Feaby Handana | Teraslampung.com
Kotabumi–DPRD Lampung Utara meminta pihak Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Tanjung Karang, Unit Layanan Transmisi dan Gardu (ULTG) Kotabumi segera memperbaiki jaringan listrik SUTET di Kelurahan Kotabumi Udik, Kotabumi. Jaringan SUTET ini yang diduga menyebabkan dua keluarga di kelurahan tersebut tersetrum atau sengat listrik pada Senin malam (13/4/2020).
“Jika memang sengatan listrik itu disebabkan oleh kualitas jaringan SUTET yang buruk maka pihak terkait harus segera memeriksa dan memperbaikinya,” tegas anggota Komisi II di DPRD Lampung Utara, Arif Al-Hasan, Rabu (15/4/2020).
Pemeriksaan jaringan itu sangat diperlukan untuk memastikan apakah benar sengatan listrik terhadap kedua keluarga di Dusun Tulungbungur, Kelurahan Kotabumi Udik disebabkan oleh jaringan SUTET di dekat rumah mereka.
Saat ditemukan ada yang tidak beres di dalam jaringan SUTET tersebut maka pihak UPT Tanjung Karang, ULTG Kotabumi wajib memperbaikinya sebelum jatuh korban jiwa.
“Sebelum jatuh korban jiwa hendaknya jaringan itu diperbaiki,” tegas politisi asal PKS ini.
Arif juga mengatakan, kabar tentang adanya dua keluarga yang tersengat listrik akan dilaporkannya kepada pimpinan komisi. Sayangnya, pihaknya belum dapat melakukan pemanggilan kepada pihak ULTG di tengah wabah Corona seperti saat ini.
“Sementara ini belum dapat dipanggil. Tapi, tetap akan saya laporkan dengan pak Ketua Komisi II,” katanya.
Di sisi lain, saat dikunjungi untuk kali kedua pada hari ini, kepala UPT Tanjungkarang, ULTG Kotabumi, Rio Ronald masih juga tidak berada di tempat. Bawahannya sama sekali tidak mengetahui di mana pimpinannya itu berada.
Sebelumnya, dua keluarga di RT 3/LK 10, Dusun Tulungbungur, Kelurahan Kotabumi Udik, Lampung Utara nyaris tewas lantaran terkena sengatan listrik, Senin (13/4/2020) sekitar pukul 23.00 WIB.
Kuat dugaan, aliran listrik yang menyengat kedua keluarga ini berasal dari jaringan SUTET di sekitar rumahnya. Hal ini dikarenakan rumah kedua keluarga ini hanya berjarak sekitar 15 meter dari menara SUTET.
“Saya dan suami kesetrum di bagian kaki tadi malam,” terang Wati, ibu rumah tangga yang nyaris menjadi korban tersengat listrik, di kediamannya.
Peristiwa ini terjadi saat adanya petir yang menggelegar di tengah hujan deras di daerahnya. Hanya sepersekian detik dari terdengarnya suara petir tersebut, ia dan suaminya (Slamet Riyadi) merasakan sengatan listrik di bagian kaki.
“Saat itu kami sedang bersantai di lantai. Mendadak terasa ada sengatan listrik yang mengalir dari lantai,” jelasnya.