Peta infratruktur Kabupaten Yahukimo, Papua (Istimewa) |
JAYAPURA, Teraslampung.com — Warga di Kabupaten Yahukimo kini sedang dilanda kesulitan memperoleh bahan kebutuhan pokok sehari-hari. Stok beras, air mineral dan bensin telah habis dua bulan terakhir. Sedangkan sungai yang selama ini menjadi jalur kapal untuk membawa sembako sudah mengering,
“Stok bahan-bahan pokok yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat Yahukimo telah habis dan belum dapat disuplai. Hal ini disebabkan kali Brasa yang menjadi jalur kapal perintis—kapal pembawa bahan kebutuhan pokok dari dan ke dermaga Logbon di wilayah itu telah mengering,” kata Sekretaris Komisi B DPRD Kabu[aten Yahukimo, Arman Kalu Keromam, Jumat (16/10).
Keromam mengatakan, masyarakat mengalami kesulitan berlipat kali. Selain kesulitan memenuhi kebutuhan dasar yang semakin terbatas, mereka semakin sulit dengan tidak adanya kontrol dari pemerintah terhadap para pengusaha yang monopoli harga bahan-bahan pokok ditengah situasi yang katanya, “darurat bahan pokok”.
“Saya sebagai wakil rakyat mau katakan, tidak ada perhatian pemerintah disini. Mereka melihat tapi buta, mendengar tapi tuli,” kata Keromam.
Harga BBM Capai Rp 150 Ribu/Liter
Keromam yang juga Sekretaris Fraksi PAN itu mengatakan, belum ada suplai bahan kebutuhan pokok itu menyebabkan harga-harga beberapa barang kebutuhan pokok melonjak, seperti beras, gula, hingga bahan bakar minyak (BBM) yang tembus 300 persen.
Dia mengatakan, harga-harga di Yahukimo dimonopoli oleh para penjual dan pemerintah tidak melakukan apa-apa untuk mengontrol harga bahan kebutuhan khusus untuk masyarakat. Kondisi ini apabila terus dibiarkan, menurutnya dapat memicu konflik horizontal.
“Kami takutkan disini bisa terjadi konflik antara penjual dan pembeli karena nota benenya yang menjual barang ini dari pendatang dan pembelinya asli pribumi. Jadi, melonjaknya harga ini memaksa masyarakat untuk mau dan tidak mau harus membeli karena itu kebutuhan dasar yang tidak bisa diabaikan. Mohon pemerintah segera sikapi ini. Dia (pemerintah) kan dipercayakan disana, ditempatkan disana untuk melayani masyarakat di Yahukimo, bukan melayani masyarakat yang ada di luar sana,” katanya.
Keromam mengatakan, bensin dari harga normal Rp 7.300 per liter di SPBU, dijual pengecer Rp 40 ribu per liter dan sekarang naik menjadi Rp150 ribu. Kemudian harga gula sebelumnya Rp 25 ribu per kilo naik menjadi Rp 40 ribu per kilo. Dan, beras jenis bulog dari Rp 10 ribu per kilo naik menjadi Rp 25 ribu per kilo.
“Semua stok barang-barang itu sudah habis. Terakhir kami komunikasi hari ini (Jumat). Jadi, bama yang sudah habis stok dua bulan ini gula, air mineral, beras, dan terkahir ini BBM.”
Keromam berharap Pemerintah Kabupaten Yahukimo dapat mengontrol semua harga bahan kebutuhan dasar sehingga masyarakat tidak diberatkan dengan kondisi kekeringan yang sedang melanda wilayah tersebut.