Dua Kepala Dinas Lampung Utara Kena Semprot Wakil Bupati, Ini Penyebabnya

Wakil Bupati Ardian Saputra meninjau kondisi bangunan pasar Kamis, Negararatu, Sungkai Utara, Lampung Utara.
Wakil Bupati Ardian Saputra meninjau kondisi bangunan pasar Kamis, Negararatu, Sungkai Utara, Lampung Utara.
Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby Handana | Teraslampung.com

Sungkai Utara — Entah hanya guyonan atau memang faktanya demikian, dua kepala dinas di lingkungan Pemkab Lampung Utara mendapat sentilan dari Wakil Bupati Ardian Saputra. Kedua pejabat tersebut adalah Kepala Dinas Perdagangan (Hendri) dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ‎Lampung Utara (Matsoleh).

Sentilan orang nomor dua di Lampung Utara itu disampaikannya saat peresmian tiga pasar yang baru selesai dibangun menggunakan dana pinjaman dari PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) tahun 2021 lalu. Lokasi peresmian ketiga pasar itu dipusatkan di Pasar Kamis, Desa Negararatu, Kecamatan Sungkai Utara, Selasa (11/10/2022).

“Pak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, tolong juga perhatikan gedung – gedung sekolah,” kata ‎Ardian Saputra.

Mendapat sentilan yang tak diduga – duga sebelumnya seperti itu, Matsoleh hanya dapat mesem – mesem saja sembari menganggukan kepala. Seolah tak ingin membuat bawahannya malu, Ardian tak melanjutkan sentilannya.

Sentilannya malah beralih kepada Hendri. Menurutnya, Hendri dikabarkan sangat sulit untuk ditemui selama ini. Namun, ia tak ingin berburuk sangka dulu dengan kabar tersebut. Bisa jadi hal itu disebabkan karena yang bersangkutan sedang mengupayakan dana – dana bantuan dari Pemerintah Pusat untuk Lampung Utara di tahun mendatang.

“Semoga hal itu dikarenakan beliau sedang menjolok dana – dana hibah atau bantuan dari Pemerintah Pusat untuk Lampung Utara‎,” terangnya.

‎Di tempat sama, Matsoleh mengatakan, apa yang disampaikan oleh pimpinannya tersebut menjadi bukti dari kecintaan pimpinannya terhadap perkembangan dunia pendidikan di daerahnya. Meski begitu, ia mengaku, telah merencanakan perbaikan untuk pelbagai sekolah yang ada. Sayangnya, keterbatasan kemampuan anggaran menjadi penghalang dalammerealisasikan rencana tersebut.

“Sudah direncanakan, tapi dananya belum ada. Jadi, mau tidak mau harus memprioritaskan apa yang menjadi prioritas utama dulu,” kata dia.