TERASLAMPUNG.COM — Gugus Tugas Pengananan Covid-19 Kota Cimahi, Jawa Barat hari ini (24/5/2020) merilis dua dari empat pasien baru positif corona di kota tersebut adalah pedagang di Pasar Antri Cimahi. Untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 makin meluas, Pemerintah Kota Cimahi akhirnya memutuskan menutup operasional Pasar Antri selama 14 hari ke depan.
Satu orang merupakan wanita berusia 60 tahun warga Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah dan satu orang lagi seorang laki-laki warga Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Empat pasien tersebut melakukan swab test di Pasar Antri, mendaftar melalui Pikobar Cimahi, mendaftar melalui Pikobar KBB dan PDP di RS Santosa.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi Chanifah Listyarini mengatakan, dua orang pasien yang memunculkan klaster Pasar Antri tersebut saat ini sudah dibawa ke RSUD Cibabat untuk menjalani perawatan.
“Hari ini ada empat positif, dua pedagang di Pasar Antri dan dua lagi merupakan warga Cibabat, bukan pedagang Pasar Antri. Sekarang sudah ditangani, ada yang dirawat di RSUD Cibabat dan di RS Santosa,” kata Chanifah, dilansir detik.com, Minggu (24/5/2020).
Chanifah mengatakan saat ini pihaknya langsung melakukan tracing kontak erat terhadap dua pasien yang merupakan pedagang kelontong dan kerudung di Pasar Antri. Tracing sendiri dilakukan lantaran keduanya masih beraktivitas hingga hasil swab keduanya keluar pada Sabtu (23/5).
“Kami langsung melakukan pelacakan (tracing), siapa saja pedagang dan pembeli yang kontak erat dengan pasien positif itu. Dipastikan akan sangat banyak, makanya kita pasar pemberitahuan agar yang merasa kontak dengan dua orang itu langsung menghubungi Dinkes untuk swab test,” kata dia.
Chanifah mengaku hingga saat ini pihaknya masih menunggu sisa hasil swab test 50 pedagang Pasar Antri lainnya yang melakukan tes pada Jumat (15/5) lalu.
“Jadi yang pertama kami terima hasil swab testnya itu pasien asal Setiamanah. Jadi masih banyak sisa hasil swab test pedagang Pasar Antri yang belum keluar. Sekarang baru keluar sebagian, dan sedang kita pilah mana yang pedagang dan masyarakat umum,” tuturnya.
Menurutnya, petugas kesehatan juga akan melakukan penelusuran dari mana pasien-pasien tersebut terpapar COVID-19.
“Kami belum tahu juga dari mana sumber paparan COVID-19 mereka. Nanti akan diketahui setelah wawancara dengan yang bersangkutan,” jelasnya.