Dua Puluhan Puisi Pablo Neruda Ditemukan

Bagikan/Suka/Tweet:
Pablo Neruda (poetsandpoetry.wordpress.com)

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com – Yayasan Pablo Neruda di Cile menemukan lebih dari 20 puisi yang sebelumnya tidak diketahui dari penyair ternama dunia itu. Puisi-puisi tersebut ditemukan ketika yayasan sedang menyusun katalog dari naskah penyair peraih Nobel itu.

Puisi-puisi itu ditemukan di tumpukan naskah-naskah di dalam beberapa kotak dan sudah diperiksa oleh para ahli yang mengukuhkannya sebagai karya Neruda.

Neruda, yang antara lain terkenal dengan koleksi Twenty Love Poems dan Song of Despair, meninggal dunia pada tahun 1973. Karya-karyanya yang baru ditemukan itu sebagian besar ditulis setelah tahun 1956 dan akan diterbitkan tahun ini di Amerika Latin serta tahun 2015 di Spanyol.

Penerbitannya bersamaan dengan peringatan 110 tahun kelahiran Neruda dan 90 tahun terbitnya Twenty Love Poems dan Song of Despair. Enam di antaranya bertema cinta dan yang lainnya dengan tema beragam.

Penyair Cile ini bukan hanya dikenal karena puisi-puisi cintanya tapi juga karena pandangan komunisnya. Dia meninggal tahun 1973, setelah kudeta militer yang membawa Jenderal Augusto Pinochet berkuasa di Cile. Penyelidikan yang dilakukan ahli forensik pada September 2013 menyimpulkan tidak ada jejak racun dalam jenazah Neruda. Sebelumnya, sopir dan asisten pribadinya curiga penyair terkenal itu meninggal karena diracun. Makanya, pada April 2013 jenazah Neruda diambil untuk diautopsi.

Pablo Neruda lahir di Parral, sebuah kota sekitar 300 km di selatan Santiago, Chili, 12 Juli 1904 – meninggal 23 September 1973 pada umur 69 tahun) adalah nama samaran penulis Chili, Ricardo Eliecer Neftalí Reyes Basoalto.

Neruda yang dianggap sebagai salah satu penyair berbahasa Spanyol terbesar pada abad ke-20, adalah seorang penulis yang produktif. Tulisan-tulisannya merentang dari puisi-puisi cinta yang erotik, puisi-puisi yang surealis, epos sejarah, dan puisi-puisi politik, hingga puisi-puisi tentang hal-hal yang biasa, seperti alam dan laut.

 Novelis Kolombia, Gabriel Garcia Marquez menyebutnya sebagai  “penyair terbesar abad ke-20 dalam bahasa apapun”. Pada 1971, Neruda dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Sastra.

Pada masa hidupnya, Neruda terkenal karena keyakinan-keyakinan politiknya. Sebagai seorang komunis yang vokal, ia pernah sebentar menjadi senator untuk Partai Komunis Chili di Kongres Chili sebelum terpaksa mengasingkan diri.

Nama samaran Neruda diambil dari nama penulis dan penyair Ceko, Jan Neruda; belakangan nama ini menjadi nama resminya.

 Ayahnya, José del Carmen Reyes Morales, seorang pegawai kereta api; ibunya, Rosa Neftalí Basoalto Opazo, seorang guru sekolah yang meninggal dua bulan setelah ia dilahirkan. Neruda dan ayahnya segera pindah keTemuco,  dan di sana ayahnya menikahi Trinidad Candia Malverde, seorang perempuan yang sembilan tahun sebelumnya melahirkan anak untuknya, anak lelaki bernama Rodolfo. Neruda juga bertumbuh dengan saudara tirinya, Laura, salah seorang anak ayahnya dari perempuan lain.

Neruda muda dipanggil “Neftalí”, nama almarhumah ibunya. Minatnya dalam tulis-menulis dan sastra ditentang ayahnya, namun ia mendapatkan dorongan dari orang lain, termasuk  Gabriel Mistral yang kelak mendapatkan Hadiah Nobel, saat itu kepala sekolah putri setempat. Karyanya yang pertama diterbitkan ditulisnya untuk harian setempat, La Mañana, pada usia 13 tahun: Entusiasmo y perseverancia (“Antusiasme dan Kegigihan”).

Pada  1920, ketika ia mengambil nama samaran Pablo Neruda, ia sudah banyak menerbitkan puisi, prosa, dan jurnalisme. (bbc/wikipedia)