Dukungan Mengalir Untuk Pelapor Dai Penghina Jokowi

Jokowi di Bundaran Tugu Adipura Bandarlampung, Sabtu (24/11/2018). Foto: Agus Suparto/Ist
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Dukungan mengalir dari sebagian netizen untuk pelaporan terhadap seorang dai, Muhammad Bahar bin Smith, ke polisi. Sebagian lainnya ikut mengecam isi ceramahnya yang menghina Jokowi dalam acara peringatan Maulid Nabi di Darussalam Satu, Batuceper, Tangerang, 17 November 2018.

Dalam transkrip video 60 detik yang disertakan dalam pelaporan ke Polda Metro Jaya, Rabu 28 November 2018, Bahar di antaranya mengungkap kecurigaan kalau Presiden Jokowi adalah banci dan mengalami haid. Dia juga menyebut Jokowi pengkhianat bangsa dan rakyat.

“Begitukah adab -ahklaq seorang pendakwah?__ yang katanya sebagai Juriah nabi..mengotori maulid dengan ucapannya yg jauh dari ahklak. Astaghfirullah,” komentar seorang di antaranya di kolom komentar artikel Tempo.Co tentang pelaporan Bahar oleh Jokowi Mania.

Ada yang lain meminta polisi memeriksa kejiwaan Bahar demi menyelamatkan para jemaahnya. Atau ada pula komentar, “Ini habib belajar agama nya di mana kitab nya apa?”

Dukungan pelaporan Bahar ke polisi juga datang dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. “Sebagai pribadi, saya enggak respect,” ujarnya di Kantor Presiden Jakarta, Kamis 29 November 2018.

Pelaporan Bahar ke Polda Metro Jaya oleh dua pelapor berbeda, Rabu 28 November 2018. Laporan pertama dari kelompok yang menamakan diri ‘Jokowi Mania DKI Jakarta’, dan yang kedua oleh Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid.

Menurut Rahmat, pelapor dari ‘Jokowi Mania DKI Jakarta’, perkataan Bahar yang menyebut Jokowi banci adalah pelecehan terhadap simbol negara. Perkataan itu juga dinilainya di luar batas kewajaran seorang penceramah atau dai.

Senada dengan Rahmat, Muannas menilai ceramah Bahar tak beradab. Dia menambahkan, “Tidak pantas bagi orang yang disebut habib dan ulama berkata kasar penuh kebencian seperti itu.”

Tempo.co