Duta SMP Labschool Cibubur ke Rusia: Diantar dengan Doa, Pulang Membawa Tiga Piala

Bagikan/Suka/Tweet:
Penampilan tim SMP Labschool Cibubur pada semifinal  “International Folklore Interfolk” di Saint Petersburg, Rusia. (Ist)

JAKARTA, Teraslampung–Uswadin Usman, Kepala Sekolah SMP Labschool Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Selain para orang tua siswa, dia termasuk orang paling gembira mendengar kabar keberhasilan anak didiknya dalam ajang  “VII International Folklore Festival Interfolk 2014” di Saint Petersburg, Rusia, 13–19 November 2014.

Sebelumnya, menjelang tim berangkat ke Rusia, Uswadin bersama para orang tua, guru, dan siswa SMP Labschool Cibubur mengantar kepergiaan duta seni itu dengan doa. Ini adalah ajang bergengsi berkelas internasional. Ada 44 tim dari berbagai negara di dunia yang unjuk kebolehan. Persaingan sudah pasti sangat ketat.

Tim Folklore SMP Labschool Cibubur mejeng di Saint Petersburg. 

Para duta SMP Labschool harus meninggalkan Indonesia dan mendapatkan dispensasi tidak ikut pelajaran selama satu pekan, 13-19 November 2014. Tentu mereka akan merasakan rindu dengan keluarga. Begitu juga para orang tua, guru, dan kawan-kawan mereka.

Hingga menjelang keberangkatan mereka giat berlatih. Sesampai di Rusia, sebelum lomba dimulai mereka juga kembali berlatih. Latihan-latihan itulah yang makin memantapkan penampilan mereka di atas pentas. Disertai mental yang bagus, mereka pun lolos babak penyisihan, semifinal, hingga akhirnya ke final dan menjadi juara pertama kategori Mixed Ensemble: Dance, Vocal, dan Instruments.Tiga piala pun direngkuh oleh tim SMP Labshool Cibubur.

“Kami sangat bangga, berkat kerja keras serta doa para orang tua siswa ,siswa, dan para guru SMP Labschool Cibubur, akhirnya tim sekolah kami menjadi juara di ajang internasional. Kami bangga kepada anak-anak didik kami yang telah mengharumkan nama sekolah dan Indonesia,” kata Uswadin.

Alumnus jurusan Geografi IKIP Rawamangun Jakarta (sekarang UNJ) itu mengaku sekolahnya memberikan porsi yang cukup untuk kegiatan seni, selain olahraga dan kerohanian.

“Pendidikan tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga dalam pelbagai kegiatan ekstrakurikuler, termasuk bidang kesenian,” kata Uswadin.

Dewira/Bambang Satriaji

Berita Terkait: Duta DBI Indonesia Juarai Festival Folklore Internasional di Rusia