Edo Menghabisi Nyawa Mantan Majikannya karena Ingin Balas Dendam

Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin/Teraslampung.com

Tersangka Edo ditangkap di Baturaja, Sumatera Selatan

BANDARLAMPUNG  – Tersangka pembunuhan suami-istri pengusaha laundry dan pencucian sepeda motor,  Edo Pratama (22), mengaku tega membunuh mantan majikannya pada Jumat dinihari (1 April 2016) dengan menusukkan pisau sebanyak 17  kali ke tubuh H. Halim Sari (64) dan Hj.Hartini (61) karena ingin balas dendam.

Ia mengaku, awalnya hanya akan mencuri uang di rumah korban sebagai pelampiasan sakit hati. Namun, karena aksinya terpergok H. Halim, ia pun kemudian membunuh mantan majikannya dengan menusukkan pisau  ke tubuh mantan majikannya hinga 17 kali.

“Saya tidak ada niat untuk membunuh. Awalnya saya hanya berniat untuk merampok dengan mencuri uang saja di rumah mantan bos saya itu,”kata Edo, di Polres Bandarlampung, Selasa (12/4/2016).

Edo mengaku. ia memang pernah bekerja selama dua pekan sebagai tukang cuci motor ditempat usaha milik korban. Selama bekerja di tempat itu, ia sering dimarahi  Hi Halim. Merasa tidak betah dan sakit hati, lalu ia memutuskan untuk berhenti bekerja.

Untuk melampiaskan rasa sakitnya, kata Edo, ia berencana untuk merampok di rumah Halim.Ia
mengetahui, tempat dimana korban menyimpan uang saat dirinya masih bekerja di tempat pencucian motor milik korban.

“Sebelum beraksi mencuri, siangnya saya beli pisau terlebih dulu. Tapi pisau itu, hanya untuk berjaga-jaga saja,”katanya.


TERKAIT: Pengusaha “Steam” Sepeda Motor dan “Laundry” Tewas dengan 17 Luka Tusukan

Malam harinya, ia beraksi masuk ke rumah korban melalui pintu belakang. Begitu berada di dalam ruangan dapur, ia mencari uang milik korban yang ada di dalam lemari. Saat sedang mencari uang itu, Halim memergokiny. Karena panik, ia langsung menusuk Halim dengan pisau yang sudah dibawanya tersebut.

“Saat itu saya panik karena kepergok, langsung saja saya tusuk dia (Halim) pakai pisau,”kata dia.

Halim kemudian berlari ke ruangan tengah. Edo tetap mengejar Halim dan kembali menusuk Halim beberapa kali tusukan. Saat ia sedang menusuk Halim beberapa kali, tiba-tiba Hartini muncul. Pisau
yang masih digenggamnya itu pun kemudian ditusukkan juga ke tubuh Hartini.

“Ya karena saya ketahuan juga sama Hartini, makanya dia (Hartini) saya tusuk juga. Setelah itu saya kabur, tapi saya belum dapat uang dari dalam rumah korban,”ungkapnya.

Usai melakukan penusukan itu, diakuinya, ia memang sempat mampir di rumah temannya untuk meminjam baju dan celana. Setelah itu, ia pergi ke rumah kakeknya di daerah Wayhalim. Sebelum kabur pergi keluar dari Lampung, ia meminta uang kepada kakeknya.

“Sama kakek, saya dikasih uang Rp 15 ribu. Lalu saya pergi ke Metro dan Waykanan menumpang Bis, setelah itu saya pergi ke Prabumulih untuk bersembunyi dirumah kerabat saya. Belum sampai dirumah saudara, saya ditangkap polsi,” katanya.