Sultan Pangiran Edwarsyah Pernong saat bersilaurahmi dengan Kapolda Sulsel Irjen Pol Burhamuddin Andi beberapa waktu lalu (Foto: Novan Saliwa) |
BANDARLAMPUNG—Dilahirkan di lingkungan
keluarga tentara dan bercita-cita menjadi tentara, Edwardsyah Pernong justru ‘terjerumus’
menjadi polisi. Namun,hal itu tidak
pernah disesali pria kelahiran Jakarta 27 Januari 1958 yang kini dipercaya
menjadi Kepala Polda Lampung ini.
Bagi penduduk asli Lampung, Edwarsyah Pernong bukanlah sekadar petinggi Polri.
Ia bukan hanya polisi yang berkarier cemerlang di jalur yang ditekuninya. Lebih
dari itu semua, Edwarsyah Pernong adalah pewaris Kepaksiaan Sekala Brak,
Lampung Barat.
tinggi dibanding Gubernur dan Bupati/Walikota. Namun, hingga kini, hal itu sama
sekali tidak pernah ditunjukkah oleh Edwarsyah. Dalam berbagai kesempatan, ia tetap tampak memahami
posisinya dan pandai menempatkan diri. Meski begitu, tak bisa dimungkiri banyak
warga asli Lampung maupun pendatang yang kemudian menjadi penduduk Lampung menempatkan
Edwarsyah sebagai tokoh adat bahkan Raja Lampung dalam pengertian sebenarnya. Sebab.
Ia mndapatkan gelar adat atau gelar kebangswanan Lampung berdasarkan garis
keturunan, bukan karena ia kaya raya dan berkuasa kemudian mendapatkan gelar
adat.
dahtar putra Lampung yang menjejakkan kakinya di jabatan tiggi Polri.
Sebelumnya pernah ada Komjen Sjachroedin ZP (karier terakhir di Polri sebagai Deputi
Kapolri Bidang Operasi), Irjen Sofjan Jacoeb (mantan Kapolda DKI Jakarta), Irjen
Firman Gani (mantan Kapolda DKI Jakarta).Yang membedakan Edwardsyah dengan para
seniornya itu adalah Edwarsyah tidak meniti pendidikan melalui Akademi
Kepolisian, tetapi di Sekolah Perwira. Ia menamatkan pendidikan sarjana di UGM
terlebih dulu sebelum akhirnya mantap masuk sekolah polisi.
sepanjang kariernya sebagai polisi. Saat menjadi Kasat Serse Polres Metro
Bekasi pada 1995 ia dan anak buahnya berhasil menangkap tersangka pembantaian
keluarga Acan hanya dalam waktu sebelas hari kasus ini dapat diungkap Edward.
Hal itu kemudian membuat Presiden Soeharto memberikan penghargaan Lencana Adhi
Satya Bhakti. Itu adalah penghargaan
khas profesi kepolisian yang baru pertama kali dilakukan di Ke[polisian.
Serse Polres Metro Jakarta Pusat. Ini sebenarnya jabatan yang pernah dia
cita-citakan. Ya, ia memang pernah bercita-cita bisa menjadi Kasatsers Polres
Metro Jakarta Pusat.
mengungkap kasus Robot Gedek, pelaku sodomi dan pembunuh para korbannya.
tahun 2000, Edward kembali meraih
prestasi cemerlang dengan keberhasilannya mengungkap tersangka pelaku peledakan
bom. Ketika itu mmang sedang heboh
percobaan peledakan 11 gereja pada malam tahun baru.
Utara, Edwarsyah Pernong pernah mengaku sebenarnya cita-cita saya sudah
berakhir di situ. Namun, pimpinan Polri punya pendapat lain.Ia tetap
diperhitungkan menduduki jabatan lebih tinggi, hingga akhirnya kini menjadi
Kapolda Lampung.
sudah sangat senang. Jabatan lain saya anggap bonus,” kata Edwarsyah Pernong
beberapa tahun lalu, kepada media.
Lampung, harapan warga Lampung terhadapnya pun seakan membuncah. Hal itu bisa
dilihat dari banyaknya komentar positif tentang jabatan barunya di media
sosial. Umumnya netizen asal Lampung berharap Edwarsyah Pernong bisa mengatasi
masalah kriminal terutama begal dan rampok yang selama ini selalu menghantui warga Lampung.
warga Lampung yang begitu besar? Jawabannya tentu tergantung pada Edwardsyah
Pernong: maukah dia membuat sejarah di Lampung, di bumi leluhurnya sendiri.
di Jakarta, 27 Januari 1958
Buay Pernong
tahun 1983
Baca Juga: Selayang Pandang Kerajaaan Adat Paksi Sekala Brak
Tulisan Terkait: Putra Lampung Gantikan Heru Winarko Sebagai Kapolda