Bisnis  

Ekspor Kopi Robusta Lampung pada Juli 2019 Turun 47,29 Persen

Biji kopi hasil panen warga Rgis Jaya, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM –– Ekspor kopi robusta Lampung pada Juli 2019 mengalami penurunan sekitar 47,29 persen. Hal ini berdasarkan data dari dinas perdagangan Provinsi Lampung pada Juli 2019 ekspor kopi diangka 11.755 ton, sedangkan pada Juli 2018 pada 22.207,20 ton.

Menurut Ketua Renlitbang AEKIi Lampung,  Muchtar Lutfie, ekspor kopi mengalami penurunan dikarenakan harga lokal kopi masih mahal meski kondisi sekarang masih banyak stok karena masih dalam masa panen.

“Ekspor kopi turun sekitar 47,29 persen, karena harga beli kopi lokal terbilang mahal
Untuk saat ini meski masih memasuki masa panen kopi, ” katanya.

Bahkan sekarang ini kondisinya di Lampung sudah ada eksportir yang impor kopi dari vietnam . Modusnya kopi dari vietnam yang terbilang murah Rp15.000/ kg dicampur dengan kopi lokal Lampung dengan kualitas baik Rp22 .000/ kg.

Setelah dioplos baru diekspor dengan asumsi ekspotir mengambil keuntungan dari selisih harga.

Ketua Dekopi (Dewan kopi Lampung ) Lampung Muklis Basri mengatakan akan membongkar mafia kopi ini karena ini akan membuat harga kopi ditingkat petani jatuh dan ini akan membuat citra kopi Lampung dimata dunia akan jatuh.

Ketua Aeki Lampung Juprius akan melaporkan perusahaan siapa saja yang melakukan impor kopi kepada pihak berwajib bahkan bila perlu gudangnya disegel.

Sunyoto, petani asal liwa lampung barat mengatakan saat ini harga kopi anjlok sekitar Rp17.000 hingga Rp17.500/ kg.

Sementara itu ekspor kakao naik sebesar 97.07 persen pada Juli 2019. Berdasarkan data ekspor Juli 2019 adalah 3.484 ton sesangkan pada juli 2018 adalah 101,6 ton.