Musik  

Embie C. Noer Jadi Fasilitator Workshop Musik Etnik di Lampung

Ahli musik tradisi Lampung, Wayan Mochoh, mengajarkan musik cetik kepada mahasiswa seni. (Ilustrasi)
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Muskikus dan pakar musik Embie C. Noer menjadi pembicara Workshop Musik Etnik yang ditaja Direktorat Kesenian Direktorat Jendral Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, di Aula Dinas Pendidikan Lampung, 17-19 Maret 2017.

Dosen Etnomusikologi  Institut Kesenian Jakarta. (IKJ) yang juga musisi papan atas itu memberikan banyak pengetahuan dan keterampilan terkait musik etnik.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung, Sulpakar, workshop digelar sebagai persiapan  Konser Musik Tradisi Indonesia. Lampung yang selama ini memiliki kekayaan musik tradisi diharapkan bisa berbicara banyak pada konser tersebut.

“Ini merupakan upaya kegiatan untuk pembelajaran tentang membuat komposisi musik tradisional. Setelah ikut workshop nantinya peserta bisa menerapkannya  dalam sebuah karya komposisi musik iringan tari, gending, lagu atau membuat komposisi instrumental,” katanya.

“Musik tradisi yang kebanyakan berlaras pentatonis harus tetap dilestarikan dan dikembangkan,” ujar Sulpakar mengingatkan.

Dengan digelarnya pelatihan ini, lanjut Sulpakar, diharapkan ke depan dari Lampung akan lahir komposer yang berkualitas , berwawasan luas dan inovatif.

“Di masa depan seniman dituntut untuk teus mengikuti perkembangan teknologi dan multi talenta,” imbuh Sulpakar.

Sementara itu, Kasi Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung, R Hari W Jayaningrat, S.Sos, MM,  mengatakan, tujuan dari workshop ini untuk mengasah dan mengembangkan potensi para komposer Lampung.

Diharapkan setelah mengikuti workshop ini para peserta bisa menciptakan  karya komposisi baru yang tidak meninggalkan sentuhan unsur etnik.

Rajo Cetik alias Syafril ‘Mamak Lil’ Yamin. seniman musik tradisional Lampung.

“Pelatihan ini menjadi sarana pembelajaran konsep baru dalam bermusik  dan mengkolaborasikan musik dan tari tradisi,”  ujar Hari.

Selain itu, lanjut Hari, workshop ini juga bertujuan  untuk  mempersiapkan para komposer Lampung dalam rangka mengikuti kegiatan Konser Musik Tradisi Indonesia.

“Mudah-mudahan ke depan dari Lampung akan lahir komponis-komponis yang bias menghadirkan komposisi musik yang mengusung ruh tradisi,” tandasnya.