TERASLAMPUNG.COM — Pekon (desa) berstatus mandiri di Lampung Barat kembali bertambah. Pada 2023, empat pekon naik level dari Pekon Maju menjadi Pekon Mandiri melalui kegiatan pemutakhiran Indeks Desa Membangun (IDM) di seluruh Pekon se-Lampung Barat.
Keempat pekon itu adalah Pekon Sukapura, Kecamatan Sumberjaya; Pekon Tambak Jaya, Kecamatan Way Tenong; Pekon Pagar Dewa, Kecamatan Sukau; dan Pekon Tribudisukur, Kecamatan Kebun Tebu.
Dengan penambahan empat pekon berstatus Mandiri tersebut, maka di Lambar hingga 2023, Pekon Mandiri sudah berjumlah 51 pekon, dari total 131 pekon.
Hal itu terungkap dalam penandatanganan Berita Acara Hasil Pemutakhiran Data Indeks Desa Membangun (IDM) oleh Bappeda Lampung Barat, Dinas PMP, dan TPP Lampung Berat , di Aula Bappeda Lampung Barat, Senin (10/7/2023).
Pemutakhiran IDM dilakukan secara reguler setiap tahunnya yang dilaksanakan oleh Pekon sebagai implementasi dari Permendes Nomor 2 Tahun 2016 tentang IDM. Pendataan IDM dilakukan melalui tiga pendekatan indeks, yakni Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan Ekologi/Lingkungan.
Pendataan pada Indeks Ketahanan Sosial terdiri dari beberapa indikator, diantaranya adalah indikator Pendidikan, Kesehatan, Modal Sosial, Permukiman. Indikator Indeks Ketahanan Ekonomi antara lain Keragaman Produksi Masyarakat, Akses Pusat Perdagangan dan Pasar, Akses Logistik, Akses Perbankan dan Kredit Keterbukaan Wilayah. Sedangkan indikator Indeks Ketahanan Ekologi/Lingkungan antara lain Kualitas Lingkungan, Bencana Alam, Tanggap Bencana.
Kenaikan juga terjadi pada status Pekon Maju dari 63 pekon tahun 2022, sekarang menjadi 64 pekon. Sehingga secara otomatis untuk Pekon yang berstatus berkembang berkurang dari 21 pekon tinggal 16 pekon lagi.
Kepala Bappeda Lampung Barat, Agustanto Basmar, mengapresiasi hasil pemutakhiran IDM yang telah dilaksanakan secara objektif, partisipatif dan tepat waktu.
Dia mengharapkan pekon-pekon yang berstatus maju dan berkembang dapat mencontoh pekon-pekon yang sekarang sudah naik status.
“Sehingga arah perencanaan pembangunan di pekon kedepan dapat diarahkan pada penguatan indikator yang masih dianggap lemah,” katanya.
Hal Senada disampaikan oleh Sekretaris Dinas PMP Lampung Barat, Sahril.
“Ucapan syukur, rasa bangga, dan ungkapan terimakasih kepada seluruh pekon yang sudah menyukseskan kegiatan pemutakhiran IDM Tahun 2023. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Pendamping Desa se-Lampung Barat yang sudah mengawal dan mendampingi pekon secara maksimal dalam pendataan IDM ini ditengah kesibukan para pendamping dalam menjalankan tugas-tugas lainnya,” kata dia.
Koordinator TTP Kabupaten Lampung Barat, Taswin Parizullah, berharap agar ke depan pekon-pekon dapat mengoptimalkan penganggaran dan kegiatan yang mengarah pada penguatan indikator indek ketahanan ekonomi.
“Karena berdasarkan data yang ada, faktor yang paling besar dalam peningkatan skor penilaian hasil IDM di Lampung Barat, masih berfokus pada pada Indeks Ketahanan Sosial dan Indeks Ketahanan Lingkungan. Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah, bagaimana menjadikan hasil pemutakhiran IDM menjadi salah satu rujukan utama dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Pekon Tahun 2024. Kegagalan dalam perencanaan sama halnya dengan merencanakan kegagalan,” katanya.