News  

Empat Pertanyaan Publik Ketika Kombes Khrisna Murti Jadi Wakapolda Lampung

Kombes Pol Krishna Murti saat diwawancarai awak media di Mapolda Lampung, Kamis (11/8/2016).
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Jumat (12/8/2016) Kombes Pol Khrisna Murti resmi menjabat sebagai Wakapolda Lampung. Publik di Lampung, baik anggota kepolisian maupun masyarakat umum, antusias menyambut kehadiran Kombes Pol Khrisna Murti sebagai Wakapolda Lampung. Pejabat kepolisian berkarier cemerlang di usia muda ini dielu-elukan jauh-jauh hari sebelum resmi menjabat Wakapolda. Antusiasme itu disebabkan sepak terjang Khrisna Murti banyak diketahui publik dan kemudian menjadikan Khrisna sebagai polisi idola.

Penempatan Kombes Khrisna Murti tentu dengan pertimbangan matang. Kemungkinan besar, pertimbangan tersebut di antaranya adalah posisi Lampung dalam ‘peta masalah hukum dan kriminal” di Indonesia. Termasuk dalam peta ‘konflik bernuansa SARA” dan “terorisme”.

Meski begitu, banyak yang ragu kehadiran Kombes Khrisna Murt akan lanigsung berdampak positif bagi Kamtimbas di Lampung. Sederhananya: meskipun Kombes Khrisna Murti menjabat Wapakolda, belum tentu Lampung akan bebas dari ksus begal, pencurian dengan kekerasan, dan kasus besar narkoba.

Publik di Lampung senang Kombes Khrisna Murti menjabat sebagai Wakapolda Lampung. Tapi, apakah popularitas dan nama besar Khrisna Murti bisa menjawab aneka kegundahan masyarakat Lampung yang merindukan keamanan? Pertanyaan ini sebenarnya sangat sederhana bahkan terkesan kekanak-kanakan. Namun, itulah yang bisa ditangkap dari aneka surat terbuka, status dan komentar di media sosial, serta ungkapan langsung warga Lampung.

Berikut empat pertanyaan publik yang kami sarikan dari hasil wawancara warga, komentar, dan surat terbuka warga Lampung di media sosial:

  1. Bagaimana strategi duet Kombes Khrisna Murti-Brigjen Ike Edwin mengatasi maraknya bega di Lampung? Ini pertanyaan yang banyak muncul di medsos, mengingat Ike adalah putra asli Lampung yang punya rekam jejak bagus saat menjadi Wakapolda Sulsel. Media lokal di Makassar pernah melansir, saat menjabat Wakapolda Sulsel, Ike turun langsung menghadapi gembong komplotan perampok. Sedangkan Kombes Khrisna Murti juga punya prestasi bagus saat menghadapi komplotan teroris di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat.
  2. Apakah jajaran kepolisian di Lampung akan lebih tampil sebagai sosok yang  bersahabat dengan masyarakat dan tidak terkesan garang? Pertanyaan ini mengingat Kombes Khrisna Murti adalah salah satu tokoh di balik kesuksesan kampanye polisi sahabat masyarakat dengan kaos warna biru bertuliskan Turn Back Crime (TBC). Khrisna Murti menjadi seterkenal sekarang juga lantaran penampilanya yang lebih ‘eye cathching’ sehingga sering diajak foto selfie warga biasa.
  3. Begitu Kombes Khrisna Murti diangkat menjadi Wakapolda Lampung, status Polda Lampung naik menjadi tipe A. Otomatis itu akan diikuti pangkat Kapolda dan Wakapolda. Apakah itu juga berarti masa jabatan Khrisna Murti sebagai Wakapolda hanya sebentar?  Artinya, menjadi Wakapolda Lampung adalah proses persiapan Khrisna Murti menjadi Kapolda di sebuah daerah di Indonesia.
  4. Apakah ketika menjadi Wakapolda Lampung Kombes Khrisna Murti akan banyak muncul ke publik, sepertinya halnya ketika menjadi pejabat di Polda Metro Jaya? Pertanyaan ini berkorelasi dengan kebiasaan di Polda Lampung selama Brigjen Ike Edwin menjadi Kapolda yang hampir selalu dalam ekspose kasus-kasus besar yang muncul di publik adalah Kapolda. Hal itu juga terjadi di banyak Polda di Indonesia. Kalau tidak banyak muncul di pubik, berarti nama Khrisna Murti akan ‘terbenam’ atau setidaknya tidak seterkenal saat jadi pejabat di Polda Metro Jaya.

Zainal Asikin